Profil Gusti Purboyo, Putra Mahkota Keraton Solo yang Naik Takhta Jadi Pakubuwono XIV

Putra PB XIII, KGPAA Hamengkunegoro membacakan sambutan saat pelepasan jenazah. Metrotvnews.com/ Triawati

Profil Gusti Purboyo, Putra Mahkota Keraton Solo yang Naik Takhta Jadi Pakubuwono XIV

Putri Purnama Sari • 5 November 2025 19:47

Jakarta: Suasana duka menyelimuti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat setelah wafatnya Sri Susuhunan Pakubuwono XIII. Di tengah prosesi penghormatan terakhir itu, muncul peristiwa bersejarah.

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram, atau yang akrab dikenal Gusti Purboyo, mengukuhkan diri sebagai Raja baru Keraton Solo dengan gelar Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubowono XIV.

Lantas, siapa sebenarnya Gusti Purboyo? Berikut profil singkatnya. 

Profil Gusti Purboyo



Gusti Purboyo adalah putra bungsu Sri Susuhunan Pakubuwono XIII dan permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwono (KRAy) Pradapaningsih.

Pria kelahiran 26 September 2002 ini memiliki nama lahir Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko. Gusti Purboyo kini berusia 23 tahun dan dikenal sebagai sosok muda yang cerdas, sopan, dan memiliki minat besar terhadap pelestarian budaya Jawa.

Sebelum dinobatkan sebagai raja, Gusti Purboyo terlebih dahulu dilantik sebagai Putra Mahkota pada 27 Februari 2022 melalui prosesi adat resmi di Keraton Solo.

Saat itu, ia masih berusia 20 tahun dan tengah menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip), Semarang.

Dikutip dari laman resmi PDDIKTI, Gusti Purboyo lulus pada periode 2023/2024. Kini, KGPAA Hamangkunegoro itu tercatat melanjutkan studi ke Magister Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada. Ia masuk tanggal 19 Agustus 2025 dan kini masih aktif sebagai mahasiswa.
 
Baca juga: Pengikraran Diri Purboyo Sebagai Penerus Pakubuwono XIII Dinilai Terlalu Dini

Proses Pengukuhan sebagai Raja Baru

Pada Selasa, 5 November 2025, di hadapan jenazah mendiang ayahandanya, Gusti Purboyo mengikrarkan diri menjadi raja. Ikrar tersebut diucapkan di hadapan keluarga besar Karaton, abdi dalem, sentana, dan masyarakat yang memadati pelataran Sasana Sewaka.

Kakak Purboyo, GKR Timoer Rumbaikusuma Dewayani menegaskan langkah sang adik untuk mengambil sumpah di hadapan jenazah ayahanda adalah bentuk penghormatan dan pelestarian adat yang sudah berjalan sejak zaman leluhur.

Dengan bahasa Jawa krama, ia mengucapkan sumpah adat yang menandai awal kepemimpinannya:

“Mundhi dhawuh Sabda Dalem Sampéyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakoe Boewono Tigawelas lumantar Kintaka Rukma Kekeraning Sri Nata Kasunanan Surakarta Hadiningrat, INGSUN Kanjeng Gusti Pangéran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Naréndra Mataram, ing dina iki, Rebo Legi, patbelas Jumadilawal tahun Dal sèwu sangangatus sèket sanga, utawa kaping lima Nopèmber rong èwu selawé, hanglintir kaprabon Dalem minangka SRI SUSUHUNAN Karaton Surakarta Hadiningrat, kanthi sesebutan SAMPÉYANDALEM INGKANG SINUHUN KANGJENG SUSUHUNAN PAKOE BOEWONO PATBELAS,” ungkap Purboyo.

Momen tersebut menjadi sorotan publik karena dilakukan saat suasana duka, tetapi juga menunjukkan kesiapan dan tekadnya untuk meneruskan estafet kepemimpinan Keraton Surakarta.
 
Baca juga: KGPAA Hamangkunegoro Disebut Calon Kuat Penerus Tahta Keraton Solo usai Wafatnya PB XIII

Tradisi dan Suksesi di Keraton Solo

Dalam tradisi Keraton Kasunanan Surakarta, penentuan raja tidak hanya berdasarkan garis keturunan, melainkan juga melalui musyawarah keluarga besar dan prosesi adat. Sebelumnya, Gusti Purboyo telah melalui berbagai tahapan, mulai dari pengukuhan sebagai Putra Mahkota hingga mendapat pengakuan dari sebagian besar abdi dalem.

Meski begitu, beberapa pihak dalam lingkungan keraton menyebut proses penetapan resmi raja baru biasanya dilakukan setelah masa berkabung 40 hari. Hal ini menunjukkan bahwa proses suksesi di Keraton Solo sarat dengan nilai adat dan simbolisme yang mendalam.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)