Jadi Mediator Perundingan Rusia-Ukraina, Peran Turki Makin Dilirik Dunia

Para analis mengatakan bahwa Turki telah muncul sebagai perantara terpercaya dalam berbagai konflik global. (Anadolu Agency)

Jadi Mediator Perundingan Rusia-Ukraina, Peran Turki Makin Dilirik Dunia

Willy Haryono • 13 May 2025 17:09

Istanbul: Peran penting Turki sebagai mediator internasional kembali menjadi sorotan saat Istanbul bersiap menjadi tuan rumah putaran baru perundingan perdamaian antara Rusia dan Ukraina

Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky sebelumnya sama-sama telah mengisyaratkan kesediaan untuk bertemu langsung di Turki. Hal ini menarik perhatian dunia terhadap posisi Ankara sebagai pemain utama dalam diplomasi regional dan internasional.

Mengutip dari Anadolu Agency, Selasa, 13 Mei 2025, para analis mengatakan bahwa Turki telah muncul sebagai perantara terpercaya dalam berbagai konflik global. Mulai dari memfasilitasi ekspor biji-bijian Ukraina selama perang hingga menjadi tuan rumah perundingan perdamaian di Afrika, Ankara menunjukkan peran pentingnya untuk mengarahkan negosiasi.

Keterlibatan diplomatik Turki meluas ke berbagai zona konflik, termasuk di Ethiopia-Somalia, Azerbaijan-Armenia, pertukaran tahanan antara AS dan Rusia, hingga sengketa di kawasan Balkan.

Turki telah menjadi tokoh penting antara Kyiv dan Moskow sejak perang Rusia-Ukraina dimulai. Pada Maret 2022, Ankara menjadi tuan rumah bagi para menteri luar negeri Rusia dan Ukraina dalam Forum Diplomasi Antalya, yang diikuti oleh pertemuan delegasi di Istanbul.

Salah satu capaian diplomatik paling menonjol adalah Inisiatif Gandum Laut Hitam. Perjanjian bersama PBB ini disepakati pada Juli 2022 mampu membantu meredakan krisis pangan global. Istanbul pun menjadi markas Pusat Koordinasi Bersama.

Presiden Erdogan menjaga saluran komunikasi terbuka dengan kedua pihak. Kunjungan ke Lviv pada Agustus 2022 menjadikan dirinya sebagai satu-satunya pemimpin NATO yang mengunjungi Rusia dan Ukraina sejak perang meletus.

Tak hanya di Eropa Timur, Ankara juga menjadi kunci perdamaian di Tanduk Afrika. Pada Desember 2024, Turki membantu tercapainya Deklarasi Ankara antara Ethiopia dan Somalia, dan menyelesaikan ketegangan atas wilayah Somaliland.

Komitmen terhadap Stabilitas

Selain itu, di Kaukasus, Turki memberikan dukungan signifikan kepada Azerbaijan dalam konflik Karabakh. Kerja sama industri pertahanan dan diplomasi strategis Turki membantu keberhasilan militer Azerbaijan dan proses perdamaian pasca-konflik.

Mediasi Ankara bahkan menjangkau pertukaran tahanan multinasional. Pada Agustus 2024, Turki memfasilitasi pertukaran tahanan antara tujuh negara, termasuk Rusia, AS, dan negara-negara Eropa, dengan operasi lintas negara yang kompleks.

Adapun, komitmen terhadap stabilitas juga tercermin dari inisiatif Turki di Balkan. Sejak 2010, Turki menginisiasi kerja sama antara Bosnia, Serbia, dan Kroasia untuk rekonsiliasi pasca-Perang Yugoslavia, termasuk sembilan pertemuan tingkat menteri.

Menurut para ahli, keberhasilan ini adalah hasil dari strategi diplomatik jangka panjang. Turki aktif dalam inisiatif global seperti Friends of Mediation di PBB dan OSCE, serta menjalankan kebijakan luar negeri yang inklusif di Afrika dan Timur Tengah.

Oleh karena itu, Turki dinilai sebagai mediator global yang terpercaya karena netralitasnya, kapasitas sumber daya, dan kedekatan budayanya.

Selain itu, hubungan historis dengan banyak negara dan lokasi strategis juga menjadikan Ankara sebagai pilihan utama dalam urusan mediasi internasional, menegaskan status Turki sebagai negara denga kekuatan diplomatik yang tidak bisa diabaikan. (Nada Nisrina)

Baca juga:  Trump Tawarkan Diri Ikut dalam Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina di Turki

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)