Gobel: Koperasi Benteng Ekonomi Nasional di Desa

Anggota Komisi VI DPR Rachmat Gobel. Foto: Istimewa.

Gobel: Koperasi Benteng Ekonomi Nasional di Desa

Anggi Tondi Martaon • 27 September 2025 08:38

Serpong: Anggota Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, mengatakan, koperasi bukan sekadar menjadi instrumen ekonomi. Koperasi juga dinilai bagian dari ketahanan nasional. 

Hal itu ia sampaikan saat memberikan pidato pada penutupan Rapat Koordinasi Regional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Kegiatan ini diadakan oleh Kementerian Koperasi, yang diikuti oleh peserta dari pemerintah daerah dari sejumlah provinsi. 

Para peserta berasal dari Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Bengkulu, Jambi, Lampung, Aceh, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Gorontalo.

“Koperasi adalah benteng ekonomi nasional dan bagian dari menjaga NKRI di desa-desa,” kata Gobel melalui keterangan tertulis, Sabtu, 27 September 2025.

Politikus Partai NasDem itu mengatakan, dirinya memiliki perhatian khusus terhadap koperasi. Saat menjadi pengurus Kadin Indonesiaia, sudah aktif melakukan advokasi dan pembinaan terhadap koperasi hingga kini. 

Ia telah membina sejumlah koperasi petani dan pariwisata di daerah pemilihannya di Gorontalo. Khusus untuk program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, ia akan membina 10 koperasi lagi sebagai bentuk dukungan dirinya sebagai anggota DPR terhadap program Presiden Prabowo Subianto.
 

Baca juga: Tata Kelola dan Digitalisasi Koperasi Merah Putih Diperkuat

Saat pemerintah Jokowi melahirkan omnibuslaw UU Cipta Lapangan Kerja, Gobel menyatakan telah mengingatkan tentang keharusan menguatkan koperasi. UU tersebut bertujuan mengundang dan memberikan kemudahan bagi investor asing dalam berinvestasi di Indonesia.

“Nah investor-investor kecil, termasuk koperasi, akan menjadi penyeimbangnya. Mereka adalah petani, nelayan, dan UMKM. Jika disatukan mereka akan menjadi kekuatan tersendiri,” ungkap Gobel.

Dalam situasi geopolitik, geoekonomi, dan liberalisasi ekonomi dunia saat ini, produk impor kian deras masuk ke Indonesia. Hal itu bisa melemahkan ekonomi nasional, khususnya ekonomi di desa dan UMKM. 

Ilustrasi Koperasi Merah Putih. Foto: Supplychain.

Sebagai contoh ia menyebutkan impor tekstil bermotif batik maupun impor pakaian bekas. Hal itu dinilai  bukan hanya meruntuhkan industri batik tapi juga menghancurkan budaya dan intelektualitas. 

"Karena batik adalah produk budaya yang membutuhkan kreativitas dan intelektualitas dalam berkarya. Jika industri batik hancur maka seniman batik akan lenyap juga. Ini masalah besar. Nah, di sini koperasi bisa mengambil peran untuk melakukan penguatan,” sebut eks Wakil Ketua DPR itu.

Lebih lanjut Gobel mengatakan bahwa Indonesia memiliki pasar yang besar yang akan menjadi kekuatan koperasi. “Apalagi itu adanya di desa, khususnya soal pertanian dan pangan,” ujar Gobel.

Selain itu, ia sengaja mencontohkan impor tekstil bermotif batik dan pakaian bekas karena itu menyentuh langsung UMKM yang juga ada di desa. “Kementerian Perdagangan harus proaktif mendukung Koperasi Merah Putih ini dengan mengendalikan impor,” katanya. 

Gobel mengatakan, koperasi bisa menjadi leader bagi masyarakat bawah dalam menghadapi situasi tersebut. Adanya program 80 ribu koperasi tersebut merupakan bentuk pemihakan pemerintah terhadap koperasi dalam menguatkan ekonomi nasional. 

“Koperasi menjadi simbol nasionalisme, bukan hanya ekonomi. Koperasi sebagai sokoguru ekonomi nasional bukan sekadar slogan tapi merupakan wujud nyata cita-cita nasional jika bisa diimplementasikan,” kata eks Menteri Perdagangan tersebut.

Oleh karena itu, setiap orang memiliki tanggung jawab agar koperasi benar-benar menjadi kekuatan ekonomi. Untuk itu, ia mendorong agar setiap anggota DPR dan DPD bisa membina setidaknya 10 koperasi. 

“Jika itu bisa dilakukan maka hampir 10 persen dari target Presiden sudah bisa dipenuhi,” ujar Gobel.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)