Kecam Israel, Barack Obama Tegaskan Kelaparan di Gaza Bisa Dicegah

Mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama. (Anadolu Agency)

Kecam Israel, Barack Obama Tegaskan Kelaparan di Gaza Bisa Dicegah

Willy Haryono • 28 July 2025 19:02

Washington: Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyerukan dilakukannya tindakan segera untuk mencegah kelaparan massal di Jalur Gaza, yang menurutnya telah mencapai tingkat bencana kemanusiaan.

“Meski resolusi jangka panjang atas krisis di Gaza harus melibatkan pembebasan seluruh sandera dan penghentian operasi militer Israel, elemen-elemen di dalamnya menyoroti kebutuhan mendesak untuk mencegah tragedi orang-orang tak berdosa meninggal akibat kelaparan,” kata Obama dalam unggahan di platform X pada Minggu, 27 Juli 2025, sambil menyematkan tautan dua laporan New York Times terkait situasi kelaparan di Gaza.

“Akses bantuan kemanusiaan ke Gaza harus diizinkan. Tidak ada pembenaran untuk menahan makanan dan air dari keluarga-keluarga sipil,” tambah dia.

Dikutip dari Anadolu Agency, Senin, 28 July 2025, seruan Obama muncul di tengah meningkatnya tekanan global terhadap Israel, yang pada hari yang sama mengumumkan rencana penghentian pertempuran secara lokal dan sementara guna membuka koridor bantuan kemanusiaan.

Kebijakan ini diambil setelah puluhan warga Palestina meninggal karena kelaparan di wilayah yang telah diblokade selama berbulan-bulan.

Namun, organisasi bantuan internasional dan pejabat PBB menyatakan bahwa jeda tersebut belum cukup untuk mengatasi skala bencana. Gambar dan video yang beredar menunjukkan warga Gaza dalam kondisi sangat kurus, mengalami dehidrasi berat, dan banyak yang kolaps karena kelaparan yang berkepanjangan.

Israel telah memberlakukan blokade atas Jalur Gaza selama 18 tahun, dan sejak 2 Maret 2025 menutup semua perlintasan, menghalangi masuknya bantuan penting seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Kementerian Kesehatan Gaza mencatat lebih dari 133 kematian akibat kelaparan, termasuk 87 anak-anak, dan memperingatkan bahwa angka tersebut terus bertambah seiring terhambatnya distribusi bantuan.

Sementara itu, Israel terus melanjutkan ofensif militernya di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang hingga kini telah menewaskan hampir 60.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak.

Akibat serangan brutal tersebut, Israel menghadapi proses hukum internasional. Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Israel juga tengah menjalani sidang kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang menyoroti dampak bencana dari operasi militer serta kebijakan blokade terhadap populasi sipil di Gaza. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Gaza Krisis Susu Formula, Lebih dari 100 Ribu Bayi Terancam Meninggal

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)