Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Budisatrio Djiwandono. Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 17 August 2025 08:53
Jakarta: Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Budisatrio Djiwandono, menyampaikan pandangannya terkait Nota Keuangan RAPBN 2026 yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto di hadapan Sidang Paripurna DPR RI. Dia mengatakan arsitektur RAPBN 2026 merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah kepada rakyat.
Dia menilai delapan agenda prioritas nasional yang disampaikan Presiden mencerminkan bagaimana anggaran disusun untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat. Adapun kedelapan agenda prioritas tersebut antara lain, ketahanan pangan, energi, program MBG, peningkatan kualitas pendidikan, akses kesehatan, penguatan koperasi desa, pertahanan semesta, serta percepatan investasi dan perdagangan global.
“RAPBN 2026 merupakan rancangan anggaran perdana di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Di dalamnya tercermin agenda prioritas yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk tujuan pemerataan, hingga perlindungan bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama kelompok yang paling rentan. Inilah bentuk konkret pelaksanaan amanat UUD 1945 dalam pembangunan nasional,” ujar Budisatrio dalam keterangannya, Minggu, 17 Agustus 2025.
Lebih lanjut, Budisatrio menyoroti kerangka RAPBN 2026 yang menetapkan belanja negara sebesar Rp3.786,5 triliun dan pendapatan negara Rp3.147,7 triliun, dengan defisit terjaga pada 2,48% dari PDB. Menurut dia, desain fiskal tersebut ekspansif namun tetap realistis dan rasional.
“RAPBN 2026 disusun dengan visi besar yang realistis dan terukur. Untuk mencapai target tersebut, penerimaan perpajakan dan PNBP perlu diperkuat melalui digitalisasi serta penguatan tata kelola. Di sisi lain, APBN harus dikelola secara akuntabel dengan menekan potensi kebocoran anggaran serta meningkatkan efisiensi belanja, sehingga setiap rupiah benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” papar Budisatrio.
Baca Juga:
Menelaah RAPBN 2026 yang Disampaikan Presiden |