Puan: Indonesia Dukung Kawasan Bebas Nuklir di Semenanjung Korea

Jakarta: Ketua DPR Puan Maharani mengatakan Indonesia konsisten sepaka atas pentingnya stabilitas dan wilayah bebas senjata nuklir, di semenanjung Korea. Hal itu disampaikan Puan saat menerima kunjungan Delegasi Utusan Khusus Presiden Republik Korea, Cho Jeong-Sik, Seo Young-Kyo, dan Lee Jae-Gang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

"Indonesia mendorong para pihak yang terlibat untuk menahan diri dan menghindari eskalasi ketegangan di kawasan," kata Puan di lokasi, Selasa, 12 Agustus 2025.

Di sisi lain, mantan Menko PMK ini menggarisbawahi soal isu Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Korea. Puan lantas mendorong dilakukannya pembahasan terkait kerja sama penempatan PMI di Korea, yang saat ini sedang tertunda.

"PMI di Korea adalah para pekerja yang memiliki semangat tinggi untuk bekerja dan produktif. Sehingga mereka tentu akan berkontribusi positif bagi ekonomi Korea," ujar Puan.
 

Baca: Wali Kota Nagasaki Peringatkan Ancaman Perang Nuklir di Peringatan 80 Tahun Bom Atom

Diketahui, MOU Employment Permit System (EPS) antara Indonesia dan Korea belum diperpanjang. Karena pihak Korea tidak sepakat dengan elemen perlindungan pekerja perikanan.

"Saya harapkan dukungan dari Majelis Nasional Korea untuk upaya perlindungan PMI Indonesia yang bekerja di Korea. Saya juga berharap mereka selalu mendapat perlakuan yang baik dan selalu dipenuhi hak dan kewajibannya selama tinggal di Korea," kata Puan.

Puan juga mendorong Indonesia dan Korea untuk lebih meningkatkan hubungan antar masyarakat (people to people contact). Hal ini dimaksudkan agar hubungan kedua warga negara semakin erat.

Ia juga mendorong peningkatan kerja sama di bidang pariwisata dan pendidikan. Langkah ini melalui pertukaran mahasiswa/pelajar, pengajar, dan penelitian bersama.

"Pariwisata dan kegiatan pertukaran budaya juga kiranya dapat terus ditingkatkan dalam meningkatkan hubungan antar masyarakat. Kedua kegiatan ini merupakan aktivitas yang berguna dalam memperkenalkan budaya masing-masing negara," ujar Puan.