Hamas Siap Kerja Sama dengan Palang Merah Jika Israel Buka Koridor Kemanusiaan

Tank Israel berada di sekitar Jalur Gaza. (EPA-EFE)

Hamas Siap Kerja Sama dengan Palang Merah Jika Israel Buka Koridor Kemanusiaan

Willy Haryono • 4 August 2025 12:39

Gaza: Kelompok pejuang Palestina, Hamas, menyatakan akan bekerja sama dengan Palang Merah untuk menyalurkan bantuan kepada para sandera yang mereka tahan di Gaza, asalkan Israel menghentikan serangan udara dan membuka koridor kemanusiaan secara permanen.

Pernyataan ini muncul saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu kemarin mengajukan permintaan kepada Komite Palang Merah Internasional agar membantu para sandera di Gaza, di tengah kemarahan publik Israel menyusul beredarnya video yang memperlihatkan dua tawanan dalam kondisi kurus kering dan lemah.

Sementara itu sedikitnya 70 warga Palestina, termasuk 37 orang yang sedang mencari bantuan, tewas dalam serangan militer Israel di hari yang sama, menurut kantor berita resmi Palestina, Wafa dan dikutip The National, Senin, 4 Agustus 2025.

Hamas menegaskan bahwa akses Palang Merah ke para sandera hanya akan diberikan jika distribusi makanan dan bantuan dilakukan merata ke seluruh wilayah Gaza.

Brigade Al Qassam, sayap bersenjata Hamas, menyebut para sandera tidak "secara sengaja" dibiarkan kelaparan, namun mereka juga tidak akan diperlakukan secara istimewa di tengah krisis kelaparan yang melanda daerah tersebut.

Dalam beberapa hari terakhir, Hamas dan sekutunya, Jihad Islam, merilis tiga video yang memperlihatkan dua sandera yang diculik dalam serangan 7 Oktober 2023, serangan yang memicu perang hingga kini. Gambar Rom Braslavski dan Evyatar David yang tampak lemah dan kekurangan gizi memicu desakan baru di Israel untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Kantor Netanyahu pada Sabtu kemarin mengatakan bahwa sang perdana menteri telah berbicara dengan keluarga kedua sandera tersebut dan “mengungkapkan keterkejutan mendalam atas materi yang disebarkan oleh organisasi teroris”.

Dari total 251 orang yang diculik dalam serangan Hamas, 49 di antaranya masih ditahan di Gaza, termasuk 27 orang yang menurut militer Israel telah meninggal dunia.

Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu menyatakan enam orang lagi meninggal dunia akibat kelaparan dan malnutrisi dalam 24 jam terakhir, meski Israel mengklaim telah mengizinkan pengiriman bahan bakar ke wilayah tersebut.

Sementara itu, stasiun televisi Mesir Al Qahera News yang berafiliasi dengan pemerintah melaporkan dua truk yang membawa 107 ton solar siap masuk ke Gaza, beberapa bulan setelah Israel membatasi secara drastis akses bantuan ke wilayah tersebut. Belum ada konfirmasi apakah truk-truk itu telah benar-benar masuk.

Sumber medis dan saksi mata menyebut pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah warga sipil yang sedang menunggu bantuan di sejumlah lokasi, menewaskan sedikitnya 37 orang, termasuk tujuh di dekat kota Khan Younis di bagian selatan Gaza. Setidaknya 33 orang lainnya tewas dalam serangan berbeda, menurut pejabat setempat.

Baca juga:  Hamas Tegaskan Tidak Akan Melucuti Senjata Tanpa Negara Palestina Merdeka

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)