Hamas Tegaskan Tidak Akan Melucuti Senjata Tanpa Negara Palestina Merdeka

Hamas terus mendorong terwujudnya gencatan senjata di Gaza. (Anadolu Agency)

Hamas Tegaskan Tidak Akan Melucuti Senjata Tanpa Negara Palestina Merdeka

Willy Haryono • 3 August 2025 19:08

Gaza: Kelompok pejuang Palestina, Hamas, secara tegas menolak seruan untuk melucuti senjata dalam proses negosiasi gencatan senjata dengan Israel, dan menyatakan tidak akan menyerahkan senjata kecuali jika terbentuk negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, demikian dilaporkan BBC, Minggu, 3 Agustus 2025.

Pernyataan tegas ini disampaikan sebagai respons terhadap klaim utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, yang menyebut Hamas menunjukkan “kesediaan untuk mempertimbangkan” opsi pelucutan senjata.

Dalam pernyataan resminya, Hamas membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa perjuangan bersenjata tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari perlawanan, hingga tercapainya kedaulatan penuh bagi bangsa Palestina.

“Kami tidak bisa dan tidak akan menyerahkan hak kami untuk melakukan perlawanan atau meletakkan senjata, kecuali jika negara Palestina yang berdaulat sepenuhnya benar-benar terwujud,” tulis Hamas dalam pernyataannya.

Pasukan Pertahanan Diri Israel (IDF) menjadikan pelucutan senjata Hamas sebagai salah satu tuntutan utama dalam negosiasi gencatan senjata yang hingga kini belum membuahkan hasil, bersamaan dengan permintaan pembebasan sandera Israel yang masih ditahan di Gaza.

Dalam sepekan terakhir, pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh sejumlah negara regional dan internasional, mengalami kebuntuan.

Sementara itu, sejumlah negara Arab dan negara Barat, termasuk Prancis dan Kanada, mendesak Hamas untuk melepaskan kendali atas Gaza dan melucuti persenjataannya. Inggris juga dikabarkan tengah mempertimbangkan pengakuan negara Palestina jika Israel tak memenuhi syarat tertentu sebelum bulan September.

Meski tekanan diplomatik terus meningkat, Hamas tetap bersikukuh bahwa pelucutan senjata hanya dapat dibicarakan sebagai bagian dari tahap akhir proses politik, bukan sebagai prasyarat awal perundingan.

Baca juga:  Korban Tewas di Gaza Tembus 60.000 Jiwa Sejak Oktober 2023

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)