PM Denmark Mette Frederiksen. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 18 February 2025 13:07
Copenhagen: Resolusi yang akan mengakhiri perang di Ukraina harus menyertakan Eropa, khususnya Ukraina, kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen pada Senin kemarin.
"Rusia adalah ancaman nyata bagi keamanan dan keselamatan seluruh Eropa, dan dengan demikian kebebasan kita,” kata Frederiksen, yang berbicara setelah pertemuan darurat tentang Ukraina di Paris satu hari sebelumnya
Ia mencatat bahwa pesan terpenting dari pertemuan tersebut adalah perlunya persenjataan kembali.
"Kita harus mempersenjatai kembali di Denmark, kita harus mempersenjatai kembali di Eropa, dan kita harus melakukan ini untuk mencegah Rusia memindahkan perang dari Ukraina ke negara-negara Eropa lainnya," ungkap Frederiksen, dikutip dari Anadolu Agency, Selasa, 18 Februari 2025.
Mengacu pada desakan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri perang di Ukraina dengan bernegosiasi langsung dan cepat dengan Kremlin, Frederiksen menolak gagasan perdamaian dengan cara apa pun.
“Gencatan senjata di Ukraina mungkin terdengar lebih baik daripada kenyataannya, karena ada risiko gencatan senjata tidak akan membawa perdamaian, dan akan menempatkan negara-negara Eropa lainnya, dan juga Ukraina, dalam situasi yang lebih berbahaya,” tutur Frederiksen.
Ia menambahkan bahwa Rusia mungkin menggunakan gencatan senjata - jika didasarkan pada alasan yang salah - untuk memobilisasi, memulai kembali, dan menyerang negara baru.
Dengan latar belakang ini, Frederiksen menggarisbawahi, perdamaian tidak dapat dinegosiasikan tanpa Eropa, khususnya Ukraina, karena ini semua tentang integritas teritorialnya.
Menyebut pernyataan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer tentang kemungkinan mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina sebagai hal “positif,” Frederiksen menekankan bahwa banyak hal yang perlu diklarifikasi sebelum akhirnya membuat keputusan tersebut.
Senin kemarin, para pemimpin Eropa berkumpul di tengah kekhawatiran yang dipicu keterlibatan langsung Presiden AS Donald Trump dengan Rusia, dan niat pemerintahannya untuk mengecualikan Uni Eropa dari perundingan perdamaian Ukraina.
Pihak yang berpartisipasi dalam pertemuan puncak tersebut adalah para pemimpin Inggris, Jerman, Polandia, Italia, dan Denmark, serta Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, selain tuan rumah Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Baca juga: AS dan Rusia Konfirmasi Pembicaraan di Arab Saudi Perihal Perang Ukraina