Berkat Kenaikan Saham Teknologi, Wall Street Rajin Bagi-bagi Cuan

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Berkat Kenaikan Saham Teknologi, Wall Street Rajin Bagi-bagi Cuan

Husen Miftahudin • 18 January 2025 09:24

New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), didorong oleh kenaikan saham perusahaan teknologi dan chip besar.

Mengutip Xinhua, Sabtu, 18 Januari 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 334,70 poin, atau 0,78 persen, menjadi 43.487,83. Indeks S&P 500 naik 59,32 poin, atau 1,00 persen, menjadi 5.996,66. Indeks Nasdaq Composite naik 291,91 poin, atau 1,51 persen, menjadi 19.630,2.

Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor konsumen dan teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,71 persen dan 1,65 persen. Sementara itu, sektor kesehatan dan real estat memimpin penguatan dengan penurunan masing-masing sebesar 0,67 persen dan 0,04 persen.

Nvidia naik 3,1 persen, sementara Broadcom naik 3,5 persen setelah Barclays menaikkan target harga pada kedua saham tersebut, mendorong Indeks Semikonduktor PHLX naik 2,86 persen.

Intel melonjak 9,25 persen di tengah spekulasi pengambilalihan, dan Qorvo melonjak 14,43 persen setelah investor aktivis Starboard Value mengungkapkan kepemilikan saham sebesar 7,7 persen di perusahaan tersebut.

Data ekonomi menambah momentum pasar. Departemen Perdagangan melaporkan pembangunan rumah keluarga tunggal mencapai titik tertinggi dalam 10 bulan, meskipun kenaikan suku bunga hipotek dan kelebihan pasokan properti baru dapat meredam permintaan. Sementara itu, produksi manufaktur menunjukkan peningkatan yang kuat bulan lalu.
 

Baca juga: Sempat Tergelincir, IHSG Sore Ini Akhirnya Bagi-bagi Cuan Lagi


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Sempat merosot gegara sinyal agresif Fed


Saham sempat merosot pada bulan lalu karena sinyal agresif dari The Fed, data terbaru yang menunjukkan inflasi yang mereda memicu kembali taruhan pada pemotongan suku bunga.

Komentar dari pejabat Federal Reserve menunjukkan pandangan yang beragam tentang kebijakan moneter. Presiden Fed Cleveland Beth Hammack menyoroti kekhawatiran inflasi yang terus berlanjut meskipun ada tanda-tanda ketahanan ekonomi.

Namun, Gubernur Fed Christopher Waller menyarankan pemotongan suku bunga dapat dilakukan lebih cepat dari yang diharapkan karena inflasi terus mereda.

Pasar sekarang melihat peluang lebih dari 50 persen untuk pemotongan suku bunga pada Juni, sementara Fed secara luas diantisipasi akan mempertahankan suku bunga tetap stabil pada pertemuan berikutnya.

Setelah hari libur Martin Luther King Jr. pada Senin, Wall Street bersiap memasuki babak baru saat Donald Trump memulai masa jabatan keduanya sebagai presiden Amerika Serikat.

Investor akan mencermati dengan saksama bagaimana kebijakan pemerintahannya memengaruhi pasar, dengan fokus khusus pada potensi pergeseran dalam perdagangan, regulasi, dan langkah-langkah fiskal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)