Korlantas Polri: Pembatasan Truk Memperlancar Arus Mudik Lebaran 2025

Dirgakum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet. Foto: Dok Korlantas Polri.

Korlantas Polri: Pembatasan Truk Memperlancar Arus Mudik Lebaran 2025

Siti Yona Hukmana • 26 March 2025 10:40

Jakarta: Korps Lalu Lintas (Korlantas Polri) memberlakukan pembatasan kendaraan sumbu tiga ke atas selama arus mudik dan balik lebaran Idulfitri 2025. Kebijakan ini disebut memperlancar arus lalu lintas, karena volume kendaraan yang melintas menjadi berkurang.

Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengatakan jumlah kendaraan se-Indonesia saat ini hampir mencapai 164 juta. Sedangkan, kapasitas jalan yang ada pertumbuhannya tidak sebanding. Oleh karena itu, dengan adanya pembatasan kendaraan sumbu tiga ke atas, diharapkan dapat mengurangi beban di jalan.

"Pembatasan kendaraan angkutan barang sumbu tiga ke atas dikeluarkan melalui SKB, karena jenis kendaraan ada lima, mulai dari sepeda motor, mobil penumpang, bus barang, dan angkutan lainnya. Dari 164 juta kendaraan tadi, itu bisa kita kurangi dengan adanya pembatasan angkutan barang," kata Slamet dalam keterangannya, Rabu, 26 Maret 2025.

Korlantas Polri juga menerapkan sistem penundaan atau delaying system pada bufferzone yang sudah disediakan. Hal ini agar tidak terjadi penumpukan di penyebrangan pelabuhan akibat prediksi cuaca dan kondisi laut yang tidak menentu.

"Penyeberangan kondisi laut itu di penyebrangan kurang bagus, sedangkan para penumpang atau kendaraan sudah masuk. Oleh karena itu, perlu ada delaying system sehingga kita memiliki bufferzone," jelasnya.
 

Baca juga: Ini Daftar Jalur Pembatasan Truk Selama Mudik dan Balik Lebaran

Slamet mencontohkan seperti di Pelabuhan Merak, kendaraan tidak bisa menyeberang karena cuaca buruk. Korlantas Polri telah menyiapkan delaying system di tiga dermaga. Lalu, di Rest Area KM 68, KM 43, dan KM 13.

"Nanti, masyarakat yang akan menyeberang, jika cuacanya kurang bagus, akan kami tunda dulu," ucap jenderal polisi bintang satu itu.

Slamet mengatakan seluruh aktivitas mudik dan balik ini dipantau Polri dan Kementerian terkait. Dalam Satgas Pengaturan, terdapat pusat pengendali untuk Posko Operasi di NTMC Korlantas Polri.

Sedangkan, untuk pengendali lapangan bisa dipantau di Command Center KM 29 Tol Jakarta-Cikampek. Di Command Center itu terdapat 18 aplikasi dari Jasa Marga, Kementerian Perhubungan, Jasa Raharja, dan Korlantas yang semuanya terintegrasi.

Slamet mengimbau masyarakat yang melakukan perjalanan mudik agar memastikan kesehatan kendaraan dan pengemudi, serta beristirahat di rest area jika merasa lelah. Namun, bila rest area penuh, masyarakat bisa keluar tol, karena tarif tol keluar dan lanjut tidak ada perbedaan.

"Cek kesehatan tubuh, cek kendaraan, dan apabila lelah, silakan beristirahat di rest area. Jika rest area penuh, bisa keluar dari tol, karena tarif tol antara keluar dan lanjut tidak ada perbedaan," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)