Ilustrasi sekolah. MI/Adi Kristiadi
Fachri Audhia Hafiez • 28 May 2025 16:21
Jakarta: Wakil Ketua Komisi X MY Esti Wijayati mengingatkan pemerintah agar selektif memberikan subsidi kepada sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) swasta untuk mendukung pelayanan pendidikan tanpa biaya atau gratis. Khususnya, sekolah swasta yang berkontribusi membuka akses pendidikan dasar di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Khususnya, sekolah swasta yang menampung banyak masyarakat kurang mampu, sekolah swasta di daerah 3T, dan lain-lain,” kata Esti melalui keterangan tertulis, Rabu, 28 Mei 2025.
Selain di wilayah 3T, subsidi dinilai perlu diberikan kepada SD-SMP di kawasan perkotaan padat yang kekurangan sekolah negeri. Esti mengingatkan perlunya penghitungan matang terhadap sekolah swasta yang diberikan subsidi.
“Yang perlu dihitung adalah berapa anggaran yang dibutuhkan. Termasuk sekolah-sekolah swasta yang perlu diperhitungkan anggaran untuk operasionalnya seperti gaji guru, tenaga kependidikan, fasilitas, dan sebagainya,” ujar Esti.
Esti mengatakan perencanaan anggaran yang matang juga perlu digarisbawahi agar kebijakan baru tetap mengutamakan kualitas pendidikan. Dia meminta pemerintah meninjau ulang struktur alokasi anggaran pendidikan yang selama ini dialokasikan 20 persen dari APBN.
"Ini saatnya pemerintah meninjau kembali struktur anggaran. Realokasi anggaran pendidikan yang 20 persen dari APBN, agar penggunaannya tepat dan sesuai regulasi yang ada,” ucap Esti.
Baca Juga:
Mendikdasmen Pelajari Putusan MK soal SD-SMP Negeri dan Swasta Gratis |