Pilar Kebijakan Iklim ASEAN–Inggris UK GTF Resmi Diluncurkan di COP30

Inggris dan ASEAN meluncurkan pilar Kebijakan Iklim ASEAN–UK Green Transition Fund di COP30. (Kedutaan Besar Inggris)

Pilar Kebijakan Iklim ASEAN–Inggris UK GTF Resmi Diluncurkan di COP30

Willy Haryono • 25 November 2025 10:51

Belem: Inggris dan ASEAN meluncurkan inisiatif baru untuk memperkuat kebijakan iklim dan kapasitas institusional kawasan melalui Climate Policy and Institutional Capacity Development sebagai salah satu pilar dari ASEAN–UK Green Transition Fund (GTF). Program tersebut resmi diperkenalkan dalam sebuah side event resmi di sela gelaran COP30 di Belém, Brasil.

Peluncuran dilakukan oleh Julia Ellis, Deputy Director for International Climate Finance pada UK Department for Energy Security and Net Zero, bersama Dr. Vong Sok, Head of Environment Division ASEAN Secretariat. Keduanya menegaskan bahwa kolaborasi ASEAN–Inggris menjadi bagian penting dalam mendorong transisi hijau yang lebih ambisius dan terkoordinasi di kawasan.

ASEAN, yang kini berpenduduk lebih dari 680 juta jiwa, menyumbang hampir 5 persen emisi global dengan peningkatan permintaan energi dan perubahan tata guna lahan. Kawasan ini juga termasuk yang paling rentan terhadap perubahan iklim, seperti badai tropis, banjir, kekeringan, serta kenaikan permukaan laut yang mengancam produksi pangan dan mata pencaharian.

Untuk mendukung prioritas tersebut, pilar kebijakan iklim GTF menghadirkan tiga workstream utama:

- Peningkatan NDC dan kesiapan implementasi Pasal 6 Perjanjian Paris;

- Penguatan kapasitas institusi dan pembelajaran antarnegara ASEAN;

- Peningkatan transparansi dan kesiapan kerangka pelaporan sesuai Perjanjian Paris.

Dalam kesempatan itu, ASEAN–UK GTF juga meluncurkan buklet yang menjelaskan peran ketiga workstream. Salah satu sorotan adalah program ASEAN STRIDE yang dipimpin Perspectives Climate Research, yang memfasilitasi penguatan ambisi NDC berbasis sains dan aksi iklim yang inklusif.

Dua workstream lain meliputi program ALAM, yang berfokus pada transisi energi berkeadilan dan berbasis alam, serta SPHERE, yang memperkuat kesiapan kerangka pelaporan transparansi iklim ASEAN.

Julia Ellis menegaskan kembali komitmen Inggris terhadap ASEAN. Sementara itu, Dr. Vong Sok menyampaikan bahwa percepatan mitigasi dan adaptasi membutuhkan konsistensi kebijakan, kapasitas lembaga yang kuat, dan sistem transparansi yang lebih baik untuk memenuhi target Perjanjian Paris.

Acara ditutup dengan diskusi panel yang membahas bagaimana kerja sama regional dan penguatan institusional dapat mengakselerasi ambisi iklim ASEAN. Inggris, melalui GTF, menegaskan akan terus mendukung upaya kawasan menuju masa depan yang rendah karbon, tangguh, dan inklusif.

Baca juga:  Indonesia dan Inggris Sepakati Kerja Sama Iklim, Targetkan Ekonomi Rendah Karbon

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)