Eropa MInta Dukungan Lebih Besar untuk Ukraina di Titik Kritis Perang

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (EPA-EFE)

Eropa MInta Dukungan Lebih Besar untuk Ukraina di Titik Kritis Perang

Muhammad Reyhansyah • 9 December 2025 22:36

London: Para pemimpin Eropa menilai bahwa saat ini merupakan fase krusial untuk meningkatkan dukungan terhadap Ukraina serta memperkuat tekanan terhadap Rusia demi mengakhiri perang yang masih berlangsung. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Friedrich Merz di London pada Senin, 8 Desember 2025 guna membahas versi terbaru rencana perdamaian yang dirancang bersama pejabat Ukraina dan Amerika Serikat minggu lalu.

Negosiasi Rencana Damai

Para pemimpin Eropa menekankan perlunya upaya lebih besar untuk memastikan jaminan keamanan bagi Ukraina, di tengah tekanan Washington terhadap Kyiv untuk segera menyepakati kesepakatan dengan Moskow. Zelensky, yang kemudian bertolak ke Brussels untuk menemui pejabat NATO, menyatakan bahwa Ukraina akan menyampaikan rancangan revisi kepada AS pada Selasa.

Pejabat Ukraina sebelumnya menghabiskan tiga hari berdiskusi dengan tim negosiasi AS di Florida, mendorong perubahan terhadap proposal perdamaian yang didukung AS dan dianggap banyak pihak terlalu menguntungkan Rusia. 

Menjawab pertanyaan jurnalis usai pertemuan di London, Zelensky mengatakan bahwa “poin-poin yang jelas-jelas anti-Ukraina telah dihapus” dari rancangan awal yang diajukan pada November, meskipun isu mengenai penyerahan wilayah masih belum mencapai kesepakatan.

AS mengusulkan agar Ukraina menarik seluruh pasukan dari wilayah timur yang ingin direbut Rusia melalui serangan militer namun belum mampu sepenuhnya dikuasai. Sebagai imbalan, Rusia akan mundur dari kawasan lain dan operasi militer dihentikan. 

Opsi itu dianggap tidak dapat diterima oleh Zelensky, yang menolak memberikan keuntungan kepada Moskow dan berulang kali memperingatkan bahwa Rusia dapat menggunakan pijakan teritorial di kawasan timur untuk melakukan serangan berikutnya di masa mendatang. “Amerika pada prinsipnya condong untuk menemukan kompromi,” ungkap Zelensky. 

Ia menambahkan bahwa isu jaminan keamanan yang diharapkan Ukraina untuk mencegah agresi lanjutan di masa depan masih belum terselesaikan.

Sikap Eropa

Mengutip dari BBC, Selasa, 9 Desember 2025, juru bicara kantor perdana menteri Inggris menyampaikan bahwa seluruh pemimpin sepakat perlunya meningkatkan dukungan ke Ukraina dan tekanan ekonomi terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang yang disebutnya “barbar.” 

“Para pemimpin membahas pentingnya pembicaraan damai yang dipimpin AS bagi keamanan Eropa dan menyatakan dukungan atas kemajuan yang telah dicapai,” ujarnya. 

Mereka juga menegaskan kebutuhan akan perdamaian yang adil dan berkelanjutan dengan jaminan keamanan yang kuat.

Menjelang pertemuan di Downing Street, Starmer menegaskan bahwa kesepakatan damai harus mencakup “jaminan keamanan yang sangat tegas.” 

Sementara itu, Merz mengatakan dirinya “skeptis” terhadap beberapa bagian rencana yang datang dari pihak AS, namun menambahkan, “kita harus membahasnya. Itulah alasan kami berada di sini.” Setelah pertemuan, Prancis menyatakan bahwa pekerjaan untuk memastikan jaminan keamanan bagi Ukraina akan “diintensifkan.”

Ketegangan Negosiasi

Ada kekhawatiran di Kyiv dan Eropa bahwa AS dapat menghentikan dukungan bagi Ukraina karena frustrasi atas lambatnya proses negosiasi. “Kami tidak dapat bertahan tanpa Amerika, kami tidak dapat bertahan tanpa Eropa dan itulah mengapa kami perlu mengambil keputusan penting,” kata Zelensky di London. 

Sementara itu, Gedung Putih terus mendorong Kyiv dan Moskow untuk segera menyepakati rencana multipoin guna mengakhiri perang, meskipun belum terlihat terobosan berarti.

Pertemuan lima jam antara utusan AS Steve Witkoff dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pekan lalu tidak menghasilkan kemajuan nyata. Diskusi lanjutan selama tiga hari antara kepala negosiator Ukraina Rustem Umerov dan tim AS di Miami menghasilkan pernyataan samar yang menyebut adanya “kemajuan.”

Namun pada Minggu, Trump menuduh Zelensky belum membaca rancangan kesepakatan yang telah direvisi. 

“Saya sedikit kecewa bahwa Presiden Zelensky belum membaca proposal tersebut,” katanya, seraya menegaskan bahwa Putin “baik-baik saja dengan itu.” Hampir bersamaan, Zelensky menyatakan bahwa ia menantikan laporan dari Umerov di London atau Brussels. “Beberapa isu hanya bisa dibahas secara langsung,” ujarnya.

Perang Terus Berlanjut

Upaya diplomatik yang intensif ini terjadi di tengah kekhawatiran bahwa penyelesaian cepat dapat mengorbankan kepentingan jangka panjang Eropa. Kremlin tetap menunjukkan sedikit kesiapan untuk berkompromi, termasuk menolak kemungkinan Ukraina bergabung dengan NATO. 

Putin kembali menegaskan kesediaannya melanjutkan perang hingga kontrol penuh atas Donetsk dan Luhansk tercapai; saat ini sekitar 85% wilayah tersebut dikuasai Rusia.

Sementara pembicaraan berlangsung di AS dan Eropa, situasi di lapangan memburuk. Dalam serangan yang terjadi antara Minggu dan Senin, 10 orang tewas dan 47 lainnya terluka ketika pasukan Rusia menyerang sembilan wilayah menggunakan drone, bom luncur, dan rudal. 

Invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari 2022 dan sejak itu telah menewaskan serta melukai ribuan warga sipil dan personel militer, sementara kota-kota Ukraina masih terus dibombardir hampir setiap malam.

Baca juga:  Zelensky Tegaskan Tak Ada Kompromi Wilayah dalam Rencana Perdamaian 20 Poin Usulan AS

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)