Militan RSF berpose di ladang minyak Heglig. (Istimewa)
Riza Aslam Khaeron • 9 December 2025 14:57
Kordofan: Kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) mengeklaim telah merebut kendali ladang minyak strategis Heglig di Provinsi Kordofan Selatan, Sudan. Melansir Al Jazeera, klaim tersebut disampaikan pada Senin, 8 Desember 2025, dan kemudian dikonfirmasi oleh pernyataan Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) yang menyebut pasukannya telah menarik diri dari wilayah tersebut.
Heglig dikenal sebagai ladang minyak terbesar di Sudan sekaligus fasilitas pemrosesan utama untuk ekspor minyak Sudan Selatan. Karena itu, perkembangan ini dinilai dapat memengaruhi dinamika ekonomi dan logistik energi di dua negara bertetangga tersebut.
Perebutan Heglig terjadi saat RSF, yang telah berkonflik sekitar dua setengah tahun melawan SAF, mendorong ekspansi ke arah timur dan selatan dari wilayah Darfur Barat.
Al Jazeera melaporkan bahwa RSF menguasai penuh Darfur Barat bulan lalu dan kini berupaya memperluas pengaruh ke kawasan Kordofan.
Youssef Alian, kepala 'administrasi sipil' yang berafiliasi dengan RSF di wilayah ladang minyak itu, menyatakan pengambilalihan terjadi di bawah koordinasinya.
Ia menyebut telah membantu menyiapkan pasukan khusus yang mumpuni dan terlatih untuk mengamankan Heglig serta melindungi instalasi minyak dari sabotase atau ancaman yang membahayakan keselamatan fasilitas.
Dari pihak pemerintah, seorang sumber militer menyampaikan kepada AFP bahwa pasukan SAF ditarik untuk melindungi fasilitas minyak dan mencegah kerusakan.
| Baca Juga: Tragedi di Sudan, Serangan Drone Tewaskan 114 Orang di TK dan Rumah Sakit |