Chief Agency Officer Sun Life Indonesia, Andrias Gunawan. Metrotvnews.com/Muhammad Adyatma Damardjati
Eko Nordiansyah • 3 December 2025 15:52
Jakarta: Chief Agency Officer Sun Life Indonesia, Andrias Gunawan menyoroti kecenderungan baru dalam perilaku finansial keluarga Indonesia di tengah tekanan biaya hidup. Andrias menegaskan bahwa tekanan ekonomi yang dirasakan rumah tangga semakin nyata.
Merujuk data Financial Resilience Index yang dipaparkan sebelumnya, ia menyebut bahwa lebih dari 70 persen keluarga mengalami tekanan biaya hidup, sementara 52 persen di antaranya tidak memiliki rencana keuangan yang terstruktur.
Menurut dia, situasi tersebut menciptakan dilema: masyarakat ingin memenuhi kebutuhan jangka pendek, tetapi dalam waktu yang sama berharap bisa menyiapkan masa depan, termasuk pendidikan anak dan cadangan aset.
“Tiga dari empat keluarga kini mencari keseimbangan antara kepastian jangka pendek dan perencanaan jangka panjang,” ujarnya ketika memaparkan perubahan preferensi konsumen, Rabu, 3 Desember 2025.

(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)
Andrias kemudian menjelaskan bagaimana temuan lapangan dan survei internal menjadi dasar Sun Life untuk merumuskan pendekatan produk dan layanan. Ia menggarisbawahi bahwa kebutuhan masyarakat cenderung bergerak ke arah perlindungan finansial yang sederhana, transparan, dan mudah dipahami, terutama bagi kelompok muda dan keluarga dengan prioritas pendidikan anak.
Lebih jauh, ia juga memaparkan karakteristik umum yang dicari konsumen dalam instrumen perencanaan keuangan, termasuk kemudahan akses, fleksibilitas dalam pengaturan manfaat, serta perlindungan dasar terhadap risiko kesehatan maupun kejadian tak terduga. Penjelasan ini mengacu pada gambaran umum pasar dan tidak diarahkan sebagai promosi langsung.
Andrias menyoroti bahwa tren tersebut terjadi serentak di berbagai segmen masyarakat — mulai dari keluarga muda yang membutuhkan solusi cepat, hingga kelompok yang mulai menata perencanaan pendidikan atau akumulasi aset jangka panjang. Ia juga mengungkapkan bahwa perubahan preferensi tersebut menjadi pertimbangan utama dalam desain layanan dan distribusi industri asuransi saat ini.
Dalam penutupnya, Andrias menekankan peran penting jalur distribusi dan edukasi finansial untuk meningkatkan kualitas pemahaman masyarakat. Menurutnya, perluasan akses bukan hanya bergantung pada produk, tetapi juga pada peningkatan kapasitas tenaga pemasar serta kemampuan industri menjangkau kota-kota tier 2 dan tier 3. (Muhammad Adyatma Damardjati)