3 Desember: Kisah Pertempuran di Gedung Sate

Gedung Sate di Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat dan SDA)

3 Desember: Kisah Pertempuran di Gedung Sate

Lukman Diah Sari • 3 December 2025 07:45

Jakarta: Setiap tanggal 3 Desember, jajaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memperingati Hari Bakti PU, sebuah momentum bersejarah yang lahir dari peristiwa heroik pada 3 Desember 1945. 

Melansir SDA PU Balai Wilayah Susngai Sulawesi, peristiwa itu terjadi di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat. Kala itu para pemuda dan pegawai Departemen Pekerjaan Umum mempertahankan gedung pemerintahan tersebut dari serangan pasukan Sekutu/NICA.

Gedung Sate, Markas Pejuang PU Pascakemerdekaan

Melansir laman Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat dan SDA, Gedung Sate awalnya dibangun pada masa Hindia-Belanda sebagai kantor Departement van Verkeer en Waterstaat atau Departemen Pekerjaan Umum. Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, gedung ini diambil alih para pemuda dan pegawai PU yang menamakan diri mereka Gerakan Pemuda PU. Mereka menegaskan sikap untuk mempertahankan gedung strategis itu sebagai simbol kedaulatan dan pemerintahan Republik Indonesia yang baru berdiri.

Serangan Pasukan NICA 3 Desember 1945

Pada pagi hari 3 Desember 1945, sekitar pukul 11.00 WIB, pasukan NICA (Belanda yang membonceng Sekutu) mengepung Gedung Sate. Mereka menuntut agar gedung tersebut diserahkan kembali. Namun 21 petugas PU yang berjaga menolak ultimatum itu.

Pertempuran pun pecah. Pasukan NICA yang bersenjata lengkap menyerbu dari berbagai sisi. Para petugas PU yang hanya dibekali senjata sederhana bertahan dengan segala kemampuan.

Gedung Sate di Kota Bandung, Jawa Barat. (Medcom.id)

Pertempuran berlangsung selama sekitar tiga jam hingga pukul 14.00 WIB. Meski bertahan dengan gagah berani, tujuh petugas gugur dalam pertempuran tersebut.

Tujuh Pahlawan “Sapta Taruna”

Tujuh pemuda yang gugur kemudian dikenang sebagai Sapta Taruna, yaitu:
  1. Didi Hardianto Kamarga
  2. Muchtaruddin
  3. Soehodo
  4. Rio Soesilo
  5. Soebengat
  6. Ranu
  7. Soerjono
Pengabdian mereka dinyatakan sebagai tindakan heroik oleh Menteri PU pada 1951. Beberapa jenazah dari mereka tidak pernah ditemukan, namun namanya diabadikan pada sebuah batu peringatan di halaman Gedung Sate, Bandung.

Lahirnya Hari Bakti PU

Masih menurut laman Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat dan SDA, peristiwa 3 Desember 1945 menjadi simbol keberanian dan pengorbanan insan Pekerjaan Umum. Untuk menghormati perjuangan itu, pemerintah menetapkan tanggal 3 Desember sebagai Hari Bakti Pekerjaan Umum.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Lukman Diah Sari)