Jawa Tengah Dilanda Darurat Kekeringan

BPBD Kabupaten Aceh Besar mendistribusikan air bersih dengan total 945.500 liter untuk Warga di Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Foto: Istimewa

Jawa Tengah Dilanda Darurat Kekeringan

Medcom • 24 July 2024 11:06

Semarang: Sebanyak 30 dari 35 daerah di Jawa Tengah telah menetapkan status siaga darurat kekeringan. Penggelontoran bantuan air bersih ditingkatkan karena jumlah kabupaten/kota alami kekeringan di Jawa Tengah bertambah menjadi 10 daerah.

Pemantauan hari ini kekeringan akibat kemarau panjang di Jawa Tengah kian meluas, meskipun kemarau tahun ini lebih basah dibandingkan kekeringan terjadi pada tahun lalu.

"Sudah 30 daerah menetapkan status siaga darurat kekeringan, lima daerah belum karena kondisi masih aman yakni Kabupaten Banjarnegara, Kota Magelang, Kota Tegal, Kota Semarang dan Kota Pekalongan," kata Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, Rabu, 24 Juli 2024.
 

Baca: Imbas Kemarau, 1,5 Juta Liter Air Bersih Dikucurkan ke Jawa Tengah
 
Nana menjelaskan jumlah kabupaten dan kota dilanda kekeringan bertambah dari sebelumnya hanya 9 daerah menjadi 10 daerah. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan warga bantuan air bersih terus didistribusikan.

Hingga saat ini penggelontoran bantuan air bersih telah dilakukan dan diberikan kepada 8.637 keluarga (26.725 jiwa) di 33 desa di 25 kecamatan di 10 daerah, bahkan diperkirakan jumlah air bersih didistribusikan akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah desa terlanda kekeringan.

Dampak kemarau terjadi, menurut Nana Sudjana, tidak hanya kekeringan dan kesulitan air bersih di sebagian daerah di Jawa Tengah, tetapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga cukup tinggi, berdasarkan pemetaan dilakukan ada 963.331 hektare lahan rawan kebakaran.

"Saya minta kepada bupati/walikota agar meningkatkan kewaspadaan potensi bencana kekeringan dan karhutla, memetakan daerah rawan bencana dan melakukan langkah-langkah strategis penanganan," ungkap Nana.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan meskipun tidak ada El Nino, namun bencana kekeringan di Jateng masih akan terjadi karena mulai Minggu ketiga bulan Juli 2024, curah hujan di Jawa Tengah hanya 50 mm.

Dalam upaya mengatasi kekeringan ini, demikian Suharyanto, BNPB akan membantu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mendistribusikan bantuan air bersih kepada warga dilanda kekeringan.

"Pada 30 kabupaten/kota tergolong daerah siaga darurat kekeringan dan karhutla itu mendapat bantuan peralatan penanggulangan bencana yakni daerah menerima anggaran sebesar Rp200 juta dan Provinsi Jateng Rp300 juta," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)