Ahli emisi karbon memperkuat kolaborasi para praktisi, akademisi, dan profesional bidang pengolahan emisi karbon
Al Abrar • 14 December 2023 15:01
Jakarta: Asosiasi Ahli Emisi Karbon Indonesia atau Association of Carbon Emission Experts Indonesia (Acexi) memastikan berkontribusi dalam mengatasi masalah perubahan iklim. Khususnya dalam pengolahan emisi karbon.
Ketua Umum Acexi Lastyo Kuntoaji Lukito mengatakan, pihaknya hadir sebagai wadah untuk memperkuat kolaborasi para praktisi, akademisi, dan profesional bidang pengolahan emisi karbon.
“Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan Acexi, sebagai wadah kolaborasi para pakar profesional emisi karbon di Indonesia. Kita sudahsoft launching (Acexi) pada 4 November 2023 lalu, mencari sumber daya manusia, praktisi di bidang pengelolaan emisi karbon yang kita anggap bisa berkontribusi dan berkomitmen saling membangun di antara kita, sementara perkumpulan sebagai wadahnya,” ujar Lastyo dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 14 Desember 2023.
Saat ini kata Lastyo, Acexi telah menandatagani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)/KLI dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) serta diskusi panel bertajuk Navigating The Value-adds of Carbon Emission Management.
Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat mengembangkan Acexi, termasuk para mitra dan asosiasi dalam mengatasi masalah perubahan iklim, khususnya dalam pengolahan emisi karbon.
“Kami juga mengajak perusahaan untuk bermitra dengan Acexi, baik dengan atau tanpa MoU. Acexi akan mengembangkan berbagai pelatihan yang berstandar, karena kita butuh capacity building. Kita ada divisi pelatihan dan sertifikasi, sebagai salah satu tiang yang kokoh di perkumpulan ini. Karena tujuan utama kita adalah menciptakan manusia-manusia yang inovatif yang bisa masuk dalam percaturan global, khususnya dalam hal pengolahan karbon,” ujar Lastyo.
Acexi berupaya memastikan bahwa sertifikasi yang dikeluarkan dapat berstandar global sehingga dapat diakui oleh pemerintah, profesional, swasta, publik, dan internasional.
“Kita akan menciptakan standar-standar, bekerja sama dengan lembaga sertifikasi profesi untuk menciptakan certified emission manager, certified emission manager verifier, dan lain sebagainya. Saya ingin mengedepankan suatu jargon dan semangat, kita ingin men-drive emisi karbon yang lebih baik,” jelas Lastyo.
Acexi mengingatkan bahwa dampak dari peningkatan emisi gas rumah kaca yang tinggi telah membuat Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar 29 persen hingga 41 persen pada tahun 2030 dan emisi nol bersih pada tahun 2060.Untuk itu, Pemerintah Indonesia menyiapkan dua instrumen nilai ekonomi karbon melalui mekanisme perdagangan (termasuk melalui pertukaran karbon) dan mekanisme non-trading.
“Jadi, inilah saat yang tepat bagi kami untuk memberikan aksi nyata dalam mendukung upaya pengelolaan emisi karbon demi keberlangsungan prosperity, people, dan planet,” tegas Lastyo.
Adapun ruang lingkup MoU antara Acexi dan BKI adalah penjajakan rencana kerja sama, yaitu pemanfaatan kemampuan dan sumber daya para pihak untuk melaksanakan kerja sama penyediaan jasa konsultasi bidang emisi karbon yang berintegritas dan kapabel sesuai dengan kebutuhan; pemanfaatan kemampuan dan sumber daya para pihak untuk melaksanakan sinergi penerapan standarisasi dan penilaian kesesuaian sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Serta pembangunan basis data penyedia jasa konsultasi bidang emisi karbon yang berintegritas dan kapabel.
Sedangkan, dengan BSN bersepakat terkait sinergi penerapan standar dan penilaian kesesuaian. Untuk mencapai tujuan kerja sama ini, para pihak bersama-sama melakukan kesepakatan dalam hal, antara lain sosialisasi/diseminasi penerapan standar dan penilaian kesesuaian bidang emisi karbon; pertukaran dan pendayagunaan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian bidang emisi karbon; pengembangan kompetensi sumber daya manusia standar dan penilaian kesesuaian bidang emisi karbon.
"Dan edukasi standardisasi dan penilaian kesesuaian bidang emisi karbon bagi masyarakat; dan fasilitasi penerapan SNI bagi penyedia jasa konsultasi dalam bidang emisi karbon, berupa pendampingan dan lain-lain," kata Lastyo.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pengawas Acexi Poempida Hidayatulloh menegaskan telah membuat langkah yang progresif sejak Agustus 2023 mulai dari penetapan surat keputusan (SK), peresmian, pelantikan pengurus, diskusi panel, hingga in house training mengenai Environmental, Social, Governance (ESG).
“Saya berharap kita bisa memperkuat kerja sama. Sebab yang namanya asosiasi itu gerakan kelompok, semua maju bersama-sama. Sehingga kita sama-sama bisa menciptakan basis yang kuat dalam konteks mengembangkan sumber daya manusia yang bisa comply dengan standar-standar VERRA (Verified Carbon Standard),” ujar Poempida.