Sebastian Zapeta, tersangka pembakaran seorang perempuan di kereta api bawah tanah di New York. (NYPD)
Willy Haryono • 28 December 2024 19:22
New York: Pria yang dituduh membunuh seorang perempuan yang sedang tidur di gerbong kereta bawah tanah di New York City, Amerika Serikat (AS), dengan membakarnya telah didakwa oleh dewan juri agung pada Jumat kemarin dengan pasal pembunuhan dan pembakaran.
Terdakwa kasus pembakaran ini, Sebastian Zapeta, 33 tahun, tidak hadir dalam sidang singkat di pengadilan Brooklyn, kata kantor kejaksaan distrik.
Seorang pengacara yang ditunjuk pengadilan untuk Zapeta tidak segera menanggapi email kantor berita Reuters yang meminta komentar.
Dewan juri agung mendakwan Zapeta dengan satu tuduhan pembunuhan tingkat pertama, dua tuduhan pembunuhan tingkat kedua, dan satu tuduhan pembakaran tingkat pertama, ucap Jaksa Distrik Brooklyn Eric Gonzalez kepada media.
Awal pekan ini, Zapeta diancam pengaduan pidana di pengadilan pidana Brooklyn dengan pasal pembunuhan tingkat pertama, pembunuhan tingkat kedua, dan pembakaran tingkat pertama.
"Kantor saya sangat yakin dengan bukti dalam kasus ini dan kemampuan kami untuk meminta pertanggungjawaban Zapeta atas perbuatannya yang keji," kata Gonzalez kepada wartawan, dikutip dari AsiaOne, Sabtu, 28 Desember 2024.
Ia menggambarkan serangan di kereta bawah tanah New York itu sebagai "perbuatan jahat" terhadap "seorang perempuan yang sedang tidur dan dalam kondisi rentan.”
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan tersangka adalah warga negara Guatemala yang memasuki AS secara ilegal. Ia tinggal di tempat penampungan tunawisma di Brooklyn.
Menurut keterangan polisi, Zapeta menggunakan korek api untuk membakar pakaian seorang perempuan yang tampaknya sedang tidur di kereta F yang berhenti di stasiun kereta bawah tanah Coney Island-Stillwell Avenue di hari Minggu.
Tersangka kemudian menggunakan kemeja untuk mengipasi api hingga perempuan itu dilalap api, kata laporan polisi.
Perempuan itu dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian setelah api padam. Pemeriksa medis kota mengatakan penyebab kematiannya adalah menghirup terlalu banyak asap dan cedera termal. Polisi tidak segera mengetahui identitas korban, menurut laporan tersebut.
Zapeta terancam hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat, kata Gonzalez. Zapeta akan didakwa pada 7 Januari, menurut keterangan kantor kejaksaan distrik.
Baca juga: Mengerikan! Seorang Perempuan Tewas Dibakar di Kereta New York