Ekonomi RI Relatif Terjaga, BI Diminta Tahan Suku Bunga Tetap 6%

Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: MI/Rommy Pujianto

Ekonomi RI Relatif Terjaga, BI Diminta Tahan Suku Bunga Tetap 6%

Annisa Ayu Artanti • 20 November 2024 11:34

Jakarta: Bank Indonesia (BI) diminta untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate pada level enam persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI November 2024.

"Dengan kondisi inflasi yang relatif terjaga dan adanya tren depresiasi rupiah beberapa waktu belakangan, Bank Indonesia perlu menahan suku bunga acuannya di enam persen pada November ini," kata ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky dilansir Media Indonesia, Rabu, 20 November 2024.

Riefky melihat pada November ini, kondisi ekonomi sangat dipengaruhi perpaduan faktor domestik dan global. Dari sisi domestik, inflasi masih berada dalam kisaran target bank sentral, meskipun ada tren deflasi yang terus-menerus pada beberapa komponen.

Dinamika perdagangan terus menunjukkan ketahanan, bahkan ketika surplus menyempit. Pada Oktober 2024, Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar USD2,48 miliar, yang mencerminkan penurunan bulanan sebesar 23,22 persen month to month (mtm) dari surplus USD3,23 miliar yang dicapai pada September 2024.

 
Baca juga: 

BI Diminta Tahan Suku Bunga Acuan Demi Menolong Rupiah




Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: MI
 

Impor dan ekspor tumbuh cukup tinggi di Oktober 2024


Meskipun mengalami penurunan, capaian surplus tersebut menandai surplus neraca perdagangan Indonesia selama 54 bulan berturut-turut. Impor maupun ekspor mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi di Oktober 2024. Namun, kenaikan impor yang lebih tajam menyebabkan surplus perdagangan berkurang.

Di tingkat global, ketidakpastian yang berasal dari pemilihan umum (pemilu) Amerika Serikat dan meningkatnya ketegangan geopolitik telah memberikan tekanan pada arus modal, yang mempengaruhi stabilitas rupiah.

Dengan mempertimbangkan depresiasi rupiah akhir-akhir ini dan tidak adanya risiko inflasi yang mendesak, Riefky memandang Bank Indonesia perlu menahan BI-Rate sebesar enam persen untuk memastikan bahwa penyesuaian di masa mendatang dilakukan secara strategis dan tepat waktu untuk mempertahankan stabilitas harga.

Antara pertengahan Oktober dan pertengahan November 2024, Indonesia mengalami arus modal keluar bersih sebesar USD1,46 miliar dari pasar keuangannya yang terdiri dari USD0,58 miliar dari pasar obligasi dan USD0,88 miliar dari pasar saham.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)