Emisi karbon. Foto: Unsplash.
New York: Sebuah studi baru mengenai efektivitas langkah-langkah iklim dalam mengurangi gas rumah kaca menemukan banyak langkah mengurangi emisi karbon dengan pelarangan komoditas fosil tak berjalan dengan baik.
Diterbitkan di jurnal Science, sebagaimana dilansir Business Times, Jumat, 23 Agustus 2024, penelitian ini peneliti kebijakan publik selama 25 tahun di 41 negara di enam benua.
Potsdam Institute for Climate Impact Research (PIK) yang memimpin penelitian bersama Mercator Research Institute on Global Commons. dan Perubahan Iklim (MCC) menyimpulkan dari 1.500 kebijakan yang dianalisis di berbagai sektor termasuk energi, transportasi dan konstruksi hanya ada 63 kasus kebijakan iklim yang berhasil diidentifikasi dengan masing-masing menghasilkan pengurangan emisi rata-rata sebesar 19 persen.
Para peneliti menunjukkan larangan pembangkit listrik tenaga batu bara atau mobil bermesin pembakaran tidak menghasilkan pengurangan emisi yang besar jika diterapkan sendiri.
"Kasus-kasus yang berhasil hanya muncul seiring dengan insentif pajak atau harga dalam bauran kebijakan yang dirancang dengan baik, seperti yang ditunjukkan di Inggris untuk pembangkit listrik tenaga batu bara atau di Norwegia untuk mobil,” kata para peneliti.
Studi ini menggunakan database OECD baru dan pendekatan inovatif yang menggabungkan metode pembelajaran mesin dengan analisis statistik yang sudah ada.
Laporan ini mengidentifikasi 63 intervensi kebijakan yang berhasil dengan total pengurangan emisi antara 0,6 miliar dan 1,8 miliar ton CO2. Sebagai perbandingan, umat manusia mengeluarkan 57,4 miliar ton setara CO2 pada 2022. Di antara keberhasilan yang teridentifikasi adalah penetapan harga karbon minimum di Inggris pada 2013, subsidi untuk energi terbarukan, dan rencana penghapusan batu bara secara bertahap.
Para peneliti berharap penelitian mereka akan mempengaruhi peta jalan iklim yang sedang diperbarui oleh negara-negara dan harus diserahkan ke PBB pada Februari 2025. Tujuan dari peta jalan ini adalah untuk tetap menghidupkan tujuan utama Perjanjian Paris yang membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat C dari tingkat pra-industri.
Perpaduan yang tepat sangat penting
Situs web interaktif, Climate Policy Explorer memberikan gambaran umum tentang hasil, analisis dan metode, serta dapat diakses oleh publik.
Pemimpin Penelitian Nicolas Koch menjelaskan temuan menunjukkan lebih banyak kebijakan tidak selalu berarti hasil yang lebih baik. Sebaliknya, perpaduan tindakan yang tepat sangatlah penting.
"Misalnya, subsidi atau peraturan saja tidak cukup; hanya jika digabungkan dengan instrumen berbasis harga, seperti pajak karbon dan energi, instrumen-instrumen tersebut dapat menghasilkan pengurangan emisi yang besar," tegas dia.