Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi saat Alphabet Raih Laba Signifikan

Ilustrasi Wall Street. Foto: Unplash

Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi saat Alphabet Raih Laba Signifikan

Husen Miftahudin • 30 October 2024 08:11

New York: Nasdaq mencetak rekor penutupan tertinggi dan S&P 500 naik pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), sementara Dow turun karena investor mencerna sejumlah laba perusahaan dan menunggu hasil perusahaan induk Google Alphabet, yang muncul setelah pasar tutup.

Mengutip data Yahoo Finance, Rabu, 30 Oktober 2024, Nasdaq Composite naik 145,56 poin, atau 0,78 persen, menjadi 18.712,75, memecahkan rekor penutupan sebelumnya pada Juli.

Sementara S&P 500 naik 9,45 poin, atau 0,16 persen, menjadi 5.832,97. Sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 154,52 poin, atau 0,36 persen, menjadi 42.233,05.

Alphabet, salah satu saham teknologi megacap 'Magnificent Seven', melaporkan pendapatan kuartalan yang melampaui estimasi. Ini adalah minggu tersibuk untuk laba S&P 500 pada kuartal tersebut, dengan fokus pada lima dari 'Magnificent Seven' perusahaan yang melaporkan hasil labanya.

Hasil grup ini akan sangat penting untuk menentukan apakah Wall Street dapat mempertahankan optimisme seputar teknologi dan kecerdasan buatan yang telah mengangkat indeks ke rekor tertinggi tahun ini.
 

Baca juga: IHSG Melemah ke Posisi 7606


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Lowongan pekerjaan AS turun 


Sementara itu, survei JOLTS dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan lowongan pekerjaan mencapai 7,44 juta pada September, dibandingkan dengan perkiraan 8 juta, jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom menunjukkan.

Laporan terpisah menunjukkan keyakinan konsumen pada 108,7 pada Oktober, di atas perkiraan 99,5. Di antara sektor-sektor, layanan komunikasi yang mencakup Alphabet dan Meta, menjadi yang paling banyak naik, sementara utilitas turun 2,1 persen.

Kenaikan terbatas karena imbal hasil Treasury AS 10 tahun menyentuh 4,3 persen untuk pertama kalinya sejak awal Juli. Investor mengantisipasi beberapa minggu yang bergejolak dengan lebih banyak laba perusahaan, ketegangan Timur Tengah, dan pemilihan umum AS pada 5 November yang diikuti oleh pertemuan penetapan kebijakan Federal Reserve.

Jumlah saham yang menurun lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 1,78 banding 1 di NYSE. Ada 176 titik tertinggi baru dan 75 titik terendah baru di NYSE.

S&P 500 membukukan 19 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan tidak ada titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 93 titik tertinggi baru dan 70 titik terendah baru.

Adapun volume di bursa saham AS adalah 12,59 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,5 miliar pada sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)