Rupiah Ditutup Naik 24 Poin ke Level Rp15.377/USD di Jumat Sore

Ilustrasi, kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Adam Dwi.

Rupiah Ditutup Naik 24 Poin ke Level Rp15.377/USD di Jumat Sore

Husen Miftahudin • 6 September 2024 19:25

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan menjelang akhir pekan ini kembali mengalami penguatan.
 
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 6 September 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.377 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 24 poin atau setara 0,15 persen dari posisi Rp15.401 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp15.360 per USD. Rupiah menguat 34 poin atau setara 0,22 persen dari Rp15.405 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.372 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik 38 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp15.410 per USD.
 
Baca juga: Jelang Akhir Pekan, Rupiah Menguat ke Level Rp15.378/USD
 

Lowongan pekerjaan di AS turun

 
Di sisi lain, laporan Job Openings and Labour Turnover Survey (JOLTS) yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu (4/9) menyatakan jumlah lowongan pekerjaan untuk Juli 2024 turun sebesar 237 ribu, yaitu berada di angka 7,673 juta. Penurunan tersebut cenderung lebih besar dari perkiraan dan menunjukkan level terendah sejak Januari 2021.
 
Pada saat yang sama, jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) atau layoff di AS meningkat sebesar 202 ribu, yaitu berada di angka 1,762 juta. Peningkatan tersebut menjadi yang terbesar sejak Maret 2023, utamanya akibat adanya kenaikan dalam jumlah layoff di sektor akomodasi dan jasa makanan sebesar 75 ribu.
 
Saat ini, pasar ketenagakerjaan menjadi fokus utama dari para investor dan pembuat kebijakan menyusul kenaikan tingkat pengangguran selama empat bulan berturut-turut, terutama pada Juli 2024 yang berada di level tertinggi sejak November 2021, yaitu sebesar 4,3 persen.
 
Hal tersebut kembali memunculkan kekhawatiran akan adanya resesi di AS sehingga menjadi sentimen positif bagi peningkatan harga rupiah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)