Antisipasi Kemungkinan Buruk Usai OTT di Basarnas, KPK Nyalakan Panic Button

Ilustrasi. (Medcom.id)

Antisipasi Kemungkinan Buruk Usai OTT di Basarnas, KPK Nyalakan Panic Button

Candra Yuri Nuralam • 1 August 2023 08:33

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengantisipasi adanya kemungkinan buruk usai menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Badan SAR Nasional (Basarnas). Skema panic button mulai diaktifkan.

"Antisipasi teror, nah, kami akan kembali mengaktifkan, KPK akan mengaktifkan semacam SMS atau panic button," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2023.

Alex enggan memerinci lebih lanjut sistem kerja tombol panik yang dimaksudnya. Konsep itu dipastikan memudahkan pegawai yang membutuhkan pertolongan.

"Dia (pegawai KPK yang membutuhkan) tinggal memencet atau SMS," ucap Alex.

Laporan yang masuk bakal diterima oleh petugas khusus. KPK juga bekerja sama dengan polisi untuk mempercepat pemberian bantuan.

"Kami juga koordinasi dengan Polsek setempat untuk segera ya menindaklanjuti dari laporan pegawai yang mengalami gangguan atau apa di manapun, di rumah, di jalan atau di manapun," ujar Alex.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut beberapa orang di instansinya tengah mendapatkan teror. Salah satunya yakni tudingan mengikuti akun Twitter porno yang menimpanya sampai ancaman fisik.

"Pembunuhan karakter ini terjadi pada hari Jumat malam 28 Juli 2023, ketika kami dalam beberapa hari ini sedang banyak mendapat tantangan dan ancaman atau teror nyawa dan kekerasan," kata Ghufron kepada Medcom.id, Senin, 31 Juli 2023.

Ghufron tidak memerinci lebih lanjut ancaman fisik yang menjadi objek teror pegawai KPK. Salah satu pejabat bahkan menerima sindiran melalui tulisan fisik dan virtual.

"Yang disampaikan ke WA (WhatsApp) maupun karangan bunga yang dikirim ke rumah rumah struktural dan pimpinan KPK karena memberantas korupsi," ucap Ghufron. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)