Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Theofilus Ifan Sucipto • 30 August 2023 10:01
Jakarta: Sebanyak lebih dari 42 ribu orang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) hingga pertengahan 2023. Seluruh pihak diajak bekerja sama menekan penularan akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
"Pada periode Januari hingga Juli 2023, 42.690 orang terinfeksi DBD dan 317 orang meninggal," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Satya Sananugraha dalam keterangan tertulis, Rabu, 30 Agustus 2023.
Satya mengatakan tren kasus DBD di Indonesia terus meningkat. Sebanyak 73.518 kasus terdeteksi pada 2021 dengan korban jiwa mencapai 705 orang. Sedangkan pada 2022 ada 131.265 kasus dengan angka kematian 1.183 orang.
Satya mengingatkan DBD adalah salah satu penyakit yang dapat mengancam jiwa. Negara beriklim tropis dan subtropis seperti Indonesia berisiko tinggi terhadap DBD.
"Kenaikan temperatur yang tinggi dan perubahan musim hujan dan kemarau disinyalisasi menjadi faktor risiko penularan virus dengue," jelas dia.
Satya menekankan pentingnya peran juru pemantau jentik (jumantik). Mereka bertugas memantau jentik nyamuk yang ada di sekeliling tempat tinggal.
"Terutama di tempat-tempat yang biasa menjadi sarang nyamuk seperti di bak mandi karena jarang dikuras, genangan air di sampah kaleng, atau plastik kemasan air minum," ujar dia.
Satya berharap para jumantik juga aktif mengedukasi masyarakat. Terutama untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Serta menyosialisasikan upaya-upaya pencegahan untuk memutus mata rantai hidup jentik nyamuk DBD," tutur dia.