Ilustrasi. FOTO: dok MI
Angga Bratadharma • 24 August 2023 17:02
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Kamis sore terpantau menguat ketimbang pembukaan pada pagi tadi di Rp15.257 per USD. Diharapkan penguatan dapat terus terjadi dan nantinya mata uang Garuda bisa kembali bertengger di posisi Rp14 ribu per USD.
Mengutip Bloomberg, Kamis, 24 Agustus 2023, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir di Rp15.246, menguat 49 poin atau setara 0,32 persen ketimbang pembukaan pagi tadi. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.240 hingga Rp15.285 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.190 per USD.
Dolar AS melemah
Sementara itu, dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur S&P Global menunjukkan aktivitas bisnis di sektor swasta AS berada pada laju yang melemah pada awal Agustus.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannnya, turun 0,14 persen menjadi 103,4197 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi USD1,0858 dari USD1,0852 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2716 dari USD1,2738.
Dolar AS dibeli 144,7830 yen Jepang, lebih rendah dari 145,8630 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8778 franc Swiss dari 0,8800 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3542 dolar Kanada dari 1,3552 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,9193 krona Swedia dari 10,9374 krona Swedia.
S&P Global melaporkan, indeks awal PMI Komposit AS, yang melacak sektor manufaktur dan jasa-jasa, turun ke angka 50,4 pada Agustus dari 52 pada Juli. Ini menjadi penurunan terbesar sejak November 2022.
Data ini mungkin dipandang positif oleh Federal Reserve, yang ingin melihat aktivitas yang tenang untuk menurunkan inflasi. Dolar AS berada di bawah tekanan dan menghapus kenaikan hariannya setelah data PMI.
PMI Eropa juga terseok
Di sisi lain, PMI zona euro juga mengalami penurunan menjadi 47 pada Agustus, dibandingkan dengan 48,6 pada Juli, yang diterbitkan sebelumnya. Indeks PMI sektor jasa-jasa turun dari 50,9 pada Juli menjadi 45,2 pada Agustus, yang merupakan pertama kalinya turun di bawah 50 pada tahun ini.