Zelensky: Ukraina Butuh 200 Ribu Penjaga Perdamaian untuk Gencatan Senjata

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Anadolu Agency)

Zelensky: Ukraina Butuh 200 Ribu Penjaga Perdamaian untuk Gencatan Senjata

Willy Haryono • 22 January 2025 06:42

Kyiv: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Selasa bahwa jika kesepakatan gencatan senjata diberlakukan dengan Rusia, "setidaknya 200.000 personel penjaga perdamaian Eropa" harus berada di Ukraina untuk mempertahankan negara Eropa Timur itu dari kemungkinan serangan Rusia.

Zelensky, yang berbicara sehari setelah Donald Trump kembali ke kursi kepresidenan Amerika Serikat (AS), mengatakan Eropa harus "mengurus dirinya sendiri."

Mengutip dari voanews, Rabu, 22 Januari 2025, ia juga mengatakan 200.000 prajurit dari negara-negara Eropa akan menjadi jumlah minimum pasukan penjaga perdamaian yang dibutuhkan, "Jika tidak, itu tidak ada apa-apanya."

"Jangan lupa, tidak ada lautan yang memisahkan negara-negara Eropa dari Rusia," kata Zelensky dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Presiden Ukraina mengatakan tuntutan Rusia agar Ukraina mengurangi pasukannya menjadi seperlima dari jumlah pasukannya saat ini yang berjumlah 800.000 bukanlah suatu pilihan.

Pertahanan terbaik Ukraina selama kesepakatan gencatan senjata, kata Zelensky, adalah keanggotaannya di NATO. Sementara sebagian besar negara Eropa mendukung masuknya Ukraina ke dalam aliansi tersebut, Jerman dan AS menentangnya.

Hongaria dan Slovakia, yang merupakan pemerintah pro-Rusia, juga menentang masuknya Ukraina ke dalam NATO.

Zelensky juga meminta negara-negara Eropa untuk mempertimbangkan seruan Trump baru-baru ini bagi anggota NATO untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka hingga 5 persen dari PDB. "Jika dibutuhkan 5 persen dari PDB untuk menutupi pertahanan, maka jadilah 5 persen itu,” ucapnya.

Zelensky mengatakan Eropa perlu menciptakan kebijakan keamanan dan pertahanan yang bersatu.

Sementara itu, Ukraina sedang mengupayakan pertemuan dengan Trump, yang telah berjanji sebelum pemilu AS bahwa ia akan segera mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina jika ia memenangkan kursi kepresidenan AS. Namun, tidak pernah jelas bagaimana ia akan mencapainya.

Pejabat Ukraina mengatakan pada hari Selasa bahwa serangan pesawat nirawak (drone) Rusia merusak bangunan tempat tinggal di beberapa bagian Ukraina tengah dan selatan.

Serangan tersebut merupakan bagian dari serangan yang menurut militer Ukraina melibatkan 131 pesawat nirawak Rusia dan empat rudal balistik.

Pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 72 drone tersebut, kata angkatan udara.

Baca juga:  Zelensky Berupaya Akhiri Perang Secara Diplomatik, Usul Pasukan Asing Dikerahkan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)