Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Jalur Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 8 October 2025 16:16
Sharm El-Sheikh: Kelompok pejuang Palestina Hamas menyatakan kesiapannya untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang di Gaza berdasarkan rencana perdamaian yang diusulkan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Pernyataan itu disampaikan pada Selasa, 7 Oktober, bertepatan dengan dua tahun sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 2023.
Saat ini, perwakilan dari Amerika Serikat, Qatar dan Turki turut bergabung dalam pertemuan membahas proposal Trump di Sharm El-Sheikh, Mesir, yang telah memasuki hari ketiga pada Rabu, 8 Oktober 2025.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk mencapai gencatan senjata permanen, pembebasan sandera, dan mengakhiri konflik berkepanjangan di kawasan tersebut.
Menandai dua tahun perang di Gaza, Trump menyampaikan optimisme hati-hati terkait peluang perdamaian di Timur Tengah.
“Saya pikir ada kemungkinan kita bisa mencapai perdamaian di Timur Tengah,” ujarnya di Washington sebelum dua utusannya, Steve Witkoff dan Jared Kushner, berangkat ke Kairo. Seorang pejabat AS menyebut fokus utama tim adalah keselamatan para sandera dan stabilitas regional.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani turut menghadiri pertemuan tersebut dan menegaskan peran penting Doha dalam proses mediasi. Pembahasan berfokus pada gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel.
Pemimpin Hamas Khalil al-Hayya menyatakan pihaknya siap bernegosiasi secara serius, namun meminta jaminan agar perang tidak terulang. Pertemuan pada Selasa disebut berlangsung konstruktif, meski perbedaan pandangan masih terasa.