Rusia Bombardir Kota Kremenchuk di Ukraina Tak Lama usai KTT Washington

Kyiv: Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap kota Kremenchuk di Ukraina tengah pada Senin malam, hanya beberapa jam setelah pertemuan puncak di Washington yang mempertemukan Presiden AS Donald Trump, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, dan para pemimpin Eropa.

Serangan terbaru itu disebut sebagai yang terbesar dilakukan Rusia sepanjang Agustus ini.

Mengutip dari AsiaOne, Rabu, 20 Agustus 2025, Wali Kota Kremenchuk Vitalii Maletskyi menilai serangan tersebut sebagai bukti bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin “tidak menginginkan perdamaian.”

Rusia dikabarkan telah menembakkan 270 drone dan 10 rudal dalam serangan tersebut. Angkatan udara Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh 230 drone, namun 16 lokasi tetap menjadi terkena serangan.

Kementerian Energi Ukraina melaporkan kerusakan parah di fasilitas energi, membuat hampir 1.500 rumah tangga di wilayah Poltava kehilangan listrik.

Rusia menyatakan serangannya menargetkan kilang minyak yang memasok militer Ukraina. Kremenchuk sendiri memang memiliki kilang besar, meski Kementerian Pertahanan Rusia tidak mengonfirmasi apakah itu fasilitas yang diserang. Di sisi lain, Moskow melaporkan serangan drone Ukraina menyebabkan kebakaran di kilang minyak dan atap rumah sakit di wilayah Volgograd.

Kedua pihak belakangan intens menyerang infrastruktur energi dan minyak di wilayah lawan masing-masing. “Dunia sekali lagi melihat bahwa Putin tidak menginginkan perdamaian. Ia ingin menghancurkan Ukraina,” kata Maletskyi.

Serangan drone pada Selasa pagi juga menghantam wilayah Chernihiv, merusak infrastruktur dan memutus aliran listrik ke lebih dari 30.000 rumah tangga.

Baca juga:  Rusia Tegaskan Perang Tak Akan Berakhir Jika Campur Tangan Asing Terus Berlanjut