Asap dari serangan Israel di Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 28 September 2025 20:13
Gaza: Kelompok pejuang Palestina, Hamas, mengaku belum menerima proposal baru terkait gencatan senjata di Jalur Gaza dari para mediator. Sebelumnya, Hamas menyatakan siap membahas setiap tawaran yang datang.
Pernyataan itu disampaikan Hamas pada Minggu, 28 September 2025, yang menepis laporan sejumlah media internasional yang menyebut mereka telah menerima proposal dari Amerika Serikat untuk menghentikan perang di Gaza.
“Hamas menegaskan belum menerima proposal baru dari para mediator,” kata kelompok itu dalam keterangan tertulis yang dikutip Anadolu Agency.
Hamas mengatakan perundingan gencatan senjata terhenti sejak serangan udara Israel pada 9 September yang menewaskan lima anggota pimpinan Hamas di Doha, Qatar.
“Namun Hamas menegaskan kesiapannya mempelajari setiap proposal yang diterima secara positif dan bertanggung jawab, selama usulan tersebut menghormati hak-hak nasional rakyat Palestina,” tambah pernyataan itu.
Sejumlah media AS sebelumnya melaporkan bahwa Presiden Donald Trump telah mempresentasikan rencana perdamaian 21 poin kepada para pemimpin Arab pada 25 September. Rencana itu antara lain menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza, pembebasan seluruh sandera Israel, pemerintahan Gaza tanpa Hamas, dan penarikan bertahap pasukan Israel.
Para pemimpin Arab dikabarkan mendukung sebagian besar isi proposal tersebut, namun meminta jaminan tambahan, seperti pencegahan aneksasi Tepi Barat, pemeliharaan status quo Yerusalem, peningkatan bantuan kemanusiaan, serta penanganan pemukiman Israel.
Sejak Israel melancarkan serangan pada Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Gaza mencatat sedikitnya 66.000 warga Palestina tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Pengeboman tanpa henti telah membuat wilayah Gaza nyaris tidak layak huni dan memicu kelaparan serta penyebaran penyakit.
Baca juga: Korban Tewas Serangan Brutal Israel di Gaza Tembus 66 Ribu