Pembicaraan Rusia-AS Dimulai di Riyadh, Eropa Tak Dilibatkan

Pertemuan AS-Ukraina berlangsung di Riyad, Arab Saudi. Foto: Anadolu

Pembicaraan Rusia-AS Dimulai di Riyadh, Eropa Tak Dilibatkan

Fajar Nugraha • 18 February 2025 17:41

Riyadh: Pembicaraan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS), yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan dan mengatasi konflik di Ukraina, dimulai pada Selasa 18 Februari 2025 di Riyadh, ibu kota Arab Saudi. Namun tidak ada peran Eropa dilibatkan dalam pembahasan ini.

Pembahasan tersebut diadakan di Istana Diriyah, yang disediakan oleh Arab Saudi sebagai bagian dari upaya diplomatik kerajaan yang sedang berlangsung untuk memfasilitasi dialog.

Delegasi Rusia dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan termasuk ajudan presiden Yury Ushakov dan Kirill Dmitriev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia.
 

Baca: Zelensky Tidak Akui Perundingan AS dan Rusia di Saudi.


Di pihak AS, Menteri Luar Negeri Marco Rubio memimpin delegasi, didampingi oleh Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz dan Utusan Khusus untuk Timur Tengah Steve Witkoff.

Menurut kedua belah pihak, pertemuan tersebut juga berfungsi sebagai langkah persiapan untuk pertemuan mendatang antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump.

Pembicaraan dimulai di hadapan Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan Al Saud.

Menjelang putaran utama pembicaraan, perwakilan kedua negara telah melakukan kontak informal, Kirill Dmitriev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia dan anggota delegasi Rusia mengatakan kepada wartawan.

Menurut perkiraannya, bisnis Amerika kehilangan lebih dari USD300 miliar dengan meninggalkan pasar Rusia.

"Menemukan cara ekonomi bersama dan solusi positif untuk berbagai masalah sangat penting terutama bagi AS dan banyak negara lain, yang mulai memahami bahwa pasar Rusia sangat menarik dan perlu untuk hadir," kata Dmitriev, seperti dikutip Anadolu.

Sementara Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Arab Saudi dipilih sebagai tempat karena dapat diterima oleh kedua belah pihak. Peskov menambahkan bahwa diskusi tentang partisipasi Eropa dalam pembicaraan penyelesaian Ukraina masih prematur.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan keterlibatan pimpinannya Marc Rubio ditujukan untuk mempromosikan kepentingan AS dalam memajukan kerja sama, stabilitas, dan perdamaian regional.

AS mengambil pendekatan baru terhadap Rusia

Para pemimpin Eropa berkumpul di Paris pada Senin untuk pertemuan darurat guna menyetujui strategi terpadu, setelah dikejutkan oleh desakan Trump untuk segera melakukan pembicaraan mengenai Ukraina setelah panggilan telepon dengan Putin minggu lalu.

Para pemimpin Eropa mengatakan, mereka akan berinvestasi lebih banyak dalam pertahanan dan memimpin dalam memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina.

"Semua orang merasakan urgensi yang besar," kata Perdana Menteri Belanda Dick Schoof.

"Pada saat yang krusial ini bagi keamanan Eropa, kita harus terus mendukung Ukraina,” ujar Schoof.

"Eropa harus memberikan kontribusi untuk menjaga kesepakatan apa pun, dan kerja sama dengan Amerika sangat penting,” imbuh Schoof.

Pertemuan di Riyadh mencerminkan perubahan signifikan dari posisi Washington di bawah Biden, yang menghindari kontak publik, menyimpulkan bahwa Rusia tidak serius untuk mengakhiri perang.

Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, setelah merebut Krimea dan memicu pemberontakan di timur pada tahun 2014, dan menguasai sekitar seperlima wilayah negara tersebut.

Pejabat AS menganggap pembicaraan hari Selasa sebagai kontak awal untuk menentukan apakah Moskow serius ingin mengakhiri perang, setelah Putin dan Trump berbicara pada 12 Februari.

"Ini adalah tindak lanjut dari percakapan awal antara Putin dan Presiden Trump tentang kemungkinan langkah pertama itu mungkin, apa kepentingannya, apakah ini dapat dikelola," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tammy Bruce kepada wartawan di Riyadh.

Namun, Kremlin mengisyaratkan diskusi akan mencakup "seluruh kompleks hubungan Rusia-Amerika", serta mempersiapkan pembicaraan tentang penyelesaian untuk Ukraina dan pertemuan antara kedua presiden.

Rusia mengatakan Lavrov dan Rubio dalam panggilan telepon pada hari Sabtu membahas penghapusan hambatan perdagangan dan investasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)