Hentikan Penganiayaan OPM, Aparat Diminta Turun Tangan

Korban penganiayaan OPM/Ilustrasi Istimewa

Hentikan Penganiayaan OPM, Aparat Diminta Turun Tangan

M Sholahadhin Azhar • 21 April 2025 12:34

Jakarta: Tindakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menjurus pada penganiayaan masyarakat, mesti dihentikan. Langkah tegas otoritas diperlukan untuk menghentikan hal itu. Dorongan tersebut merespons penyerangan terhadap pendulang emas di Yahukimo.

“Kami sebagai tokoh masyarakat di Papua, mendukung tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pihak keamanan kepada mereka-mereka yang melakukan perbuatan-perbuatan yang bukan manusiawi, perbuatan-perbuatan yang meresahkan masyarakat, yang selalu menganiaya masyarakat sipil," kata tokoh masyarakat Papua Martinus Kasuay, dalam keterangan tertulis, Senin, 21 April 2025.

Menurut dia, perlu tindakan tegas supaya OPM tak semena-mena. Sehingga, tak ada gangguan terhadap upaya pemerintah, terutama dalam mendorong penyejahteraan Papua.

“Kami mendukung untuk pihak keamanan melakukan tindakan-tindakan keras tegas dan keras kepada OPM demi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat di Tanah Papua," pungkasnya.
 

Baca: Kondisi Korban Pembantaian Yahukimo: Terluka Parah akibat Kekerasan Brutal OPM
 

Martinus Kasuay berharap TNI–Polri dapat memberikan efek jera kepada OPM. Sehingga, dapat terwujudnya kedamaian di tanah Papua. 

“Kami juga berharap kepada pihak keamanan, TNI-Polri untuk perlu ada ketegasan terhadap para OPM yang melakukan perbuatan-perbuatan keji yang bukan perilaku manusia," kata dia.

Selain itu, dia melihat perlunya penguatan aparat keamanan. Sehingga, dapat melindungi masyarakat Papua.

“Masyarakat perlu dilindungi, sehingga ada penguatan-penguatan kepada institusi TNI-Polri, yaitu harus tegas agar masyarakat Papua hidup damai di Tanah Papua," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)