Presiden AS Donald Trump. (EFE/EPA/JIM LO SCALZO / POOL)
Riza Aslam Khaeron • 11 February 2025 17:23
Washington DC: Pada Senin, 10 Februari 2025, Presiden Donald Trump mengumumkan ancaman untuk mencabut bantuan militer dan ekonomi Amerika Serikat kepada Mesir dan Yordania jika kedua negara tersebut menolak menerima warga Palestina dari Gaza.
Melansir The New York Times (NYT) pada Selasa, 11 Februari 2025, ancaman ini merupakan bagian dari usulan kontroversial Trump untuk memindahkan populasi Gaza ke wilayah lain di Timur Tengah, yang ia klaim sebagai bagian dari rencana pembangunan ulang Gaza.
Trump menyatakan bahwa langkah ini akan memungkinkan wilayah Gaza untuk "dikembangkan kembali" dengan bantuan militer Israel yang akan menjamin keamanan di area tersebut.
"Kami akan membangun komunitas yang aman sedikit jauh dari lokasi mereka sekarang di mana semua bahaya berada," ujar Trump dalam wawancaranya dengan Bret Baier dari Fox News.
Ia juga menambahkan, "Bayangkan ini sebagai pengembangan real estat untuk masa depan. Itu akan menjadi sebidang tanah yang indah."
Trump mengungkapkan bahwa warga Palestina yang dipindahkan tidak akan diizinkan kembali ke Gaza setelah proyek pembangunan selesai. "Tidak, mereka tidak akan kembali," katanya, ketika ditanya tentang kemungkinan hak kembali bagi warga Palestina yang telah meninggalkan Gaza.
Rencana ini memicu reaksi keras dari Mesir dan Yordania, dua penerima bantuan militer terbesar dari Amerika Serikat di kawasan tersebut. Menurut NYT, Raja Abdullah II dari Yordania secara tegas menolak gagasan relokasi tersebut, mengingat lebih dari setengah populasi Yordania sudah merupakan warga Palestina.
"Apa yang dilakukan Trump adalah mempertaruhkan masa depan Kerajaan Yordania," ujar Khalil Jahshan, Direktur Eksekutif Arab Center Washington D.C.
Sementara itu, Kairo juga menolak menerima pengungsi Palestina dengan alasan keamanan. Pemerintah Mesir mengkhawatirkan kemungkinan militan yang menyerang Israel dari wilayah Mesir, yang dapat memicu serangan balik dari Israel.
Baca Juga: Guterres Desak Israel-Hamas Hormati Gencatan Senjata dan Lanjutkan Negosiasi |