Efisiensi Anggaran, Kementerian Kebudayaan Diminta Fokus Program Prioritas

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie). Foto: Istimewa.

Efisiensi Anggaran, Kementerian Kebudayaan Diminta Fokus Program Prioritas

Anggi Tondi Martaon • 7 February 2025 16:35

Jakarta: Kementerian Kebudayaan diminta fokus pada program prioritas. Hal itu harus dilakukan agar target pembangunan kebudayaan bisa dicapai di tengan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah.

"Di tengah efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah di sejumlah kementerian dan lembaga, upaya yang fokus pada sejumlah program prioritas merupakan langkah yang tepat," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat (Rerie), melalui keterangan tertulis, Jumat, 7 Februari 2025.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mengatakan, sejumlah tantangan dalam membangun sektor kebudayaan nasional harus segera dijawab dengan langkah-langkah kreatif dari para pemangku kepentingan. Mulai dari di tingkat pusat dan daerah. 

Anggota Komisi X DPR itu berpendapat kesamaan visi dari para pemangku kepentingan dalam pengembangan kebudayaan di Tanah Air sangat dibutuhkan. Sehingga, realisasi sejumlah target yang telah ditetapkan bisa dilakukan.
 

Baca juga: 

Rerie Desak Pelestarian Situs Patiayam Jadi Cagar Budaya Segera Direalisasikan


Rerie juga sangat berharap masyarakat bersama-sama para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dapat berkolaborasi dengan baik untuk bersama-sama menumbuhkembangkan kebudayaan. Sebab, kebudayaan bisa tumbuh dan berkembang dengan memperkuat identitas, karakter, dan daya saing generasi penerus bangsa yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan sejumlah program prioritas di kementerian yang dipimpinnya di tengah langkah efesiensi yang diperintahkan presiden. Yakni, revitalisasi kawasan budaya, cagar budaya, dan museum; repatriasi artefak budaya Indonesia dari luar negeri, seperti manuskrip bersejarah dari Inggris dan Prasasti Pucangan dari India.

Program prioritas lainnya adalah pemajuan budaya nasional, yaitu perlindungan bahasa daerah, yang kini banyak terancam punah, agar tetap lestari sebagai bagian dari warisan budaya nasional, serta penguatan industri budaya seperti film dan musik sebagai alat diplomasi global. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)