Gedung DPRD DKI Jakarta. Foto: MI/Panca Syurkani
Mohamad Farhan Zhuhri • 7 January 2025 14:31
Jakarta: Wacana penutupan Stasiun Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dikritik. Pasalnya, lokasi tempat pemberhentian kereta api tersebut dinilai sangat strategis.
"Karena kan warga tuh udah nyaman ya, turun di situ. Banyak banget loh yang di situ. Meskipun padat, mereka turun di situ tuh ke sana, ke sini ya, naik dari situ. Atau mungkin diakalin apalah gitu, kalau menurut saya nggak usah ditutup ya," kata anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina saat dikutip dari Media Indonesia, Selasa, 7 Januari 2025.
Selain strategis, Stasiun Karet melayani berbagai rute KRL. Seperti Karet-Bekasi, Karet-Cikarang, Karet-Angke, Karet-Kampung Bandan, Karet-Manggarai, Karet-Tambun, dan Karet-Duri.
Dia meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengkaji lebih jauh soal wacana penutupan Stasiun Karet. Sebab ia menilai, keberadaan stasiun itu masih dibutuhkan masyarakat meski lokasinya penuh sesak.
"Aku sih tolong dikaji dulu ya, tolong dikaji (penutupan Stasiun Karet), karena aku liatnya tuh orang lebih banyak turun di karet, meskipun agak crowded, karena lebih mudah aksesnya ke sana, ke sana, ke sana, iya," ungkap dia.
| Baca juga: Stasiun Karet Mau Ditutup, Warga Nilai Tak Efisien |