IHSG Diramal Ambruk hingga 3% saat Pembukaan Perdagangan

Ilustrasi. Foto: dok MI/Usman Iskandar.

IHSG Diramal Ambruk hingga 3% saat Pembukaan Perdagangan

Insi Nantika Jelita • 4 April 2025 15:17

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramalkan akan melemah dengan penurunan 2-3 persen dalam perdagangan minggu depan akibat perang dagang tersebut.

"Dampak perang dagang ini cukup luar biasa, apalagi Indonesia masuk daftar biaya ekspor AS yang tinggi," papar analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat, 4 April 2025.

Untuk menyiasati masalah tersebut, Pemerintah Indonesia diminta sigap mencari pasar baru untuk menjaga suplai barang ekspor di pasar global. Salah satunya dengan memanfaatkan pasar kelompok negara yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (South Africa) atau BRICS.

"Kita harus ingat Indonesia adalah negara anggota BRICS. Sehingga, yang tadinya ekspor barang-barang ke AS yang mengalami surplus bisa dialihkan ke pasar BRICS. Hal ini untuk menjaga suplai barang," kata Ibrahim.



Ilustrasi. Foto: dok MI

 

Baca juga: Dampak Tarif Resiprokal AS ke Ekonomi RI Perlu Dicermati

Rupiah bisa pecah telur ke Rp17 ribu/USD


Pada Rabu, 2 april 2025 waktu AS, Trump mengumumkan kebijakan yang disebut Hari Pembebasan, yakni pengenaan tarif dasar 10 persen untuk impor dari semua negara, yang berlaku mulai 5 April 2025. Namun, negara-negara yang dianggap sebagai pelanggar terburuk karena hambatan perdagangan menghadapi tarif timbal balik yang lebih tinggi mulai Rabu, 9 April 2025.

Ibrahim mengatakan selain faktor kebijakan tarif Trump, permasalahan tensi geopolitik yang begitu kencang, terutama di Timur Tengah dan Eropa, serta ultimatum AS kepada Iran untuk bekerja sama dalam masalah reaktor nuklir, membuat harga emas dunia akan melambung semakin tinggi.

Kendati demikian, pengumuman tarif impor baru AS, membuat mata uang rupiah melemah dan diperkirakan anjlok hingga ke level Rp17 ribu per USD. Indonesia tak luput menjadi korban perang dagang AS dengan dikenakan tarif impor 32 persen.

"Ada kemungkinan besar rupiah akan pecah telur di angka Rp17 ribu per USD. Ini harus hati-hati," tegas Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)