Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Jakarta: Inflasi adalah suatu kejadian ekonomi yang ditandai dengan kenaikan harga secara keseluruhan untuk barang dan layanan selama periode tertentu yang berkesinambungan. Mengerti penyebab dan kategori inflasi sangat krusial untuk mengantisipasi efeknya.
Dilansir dari laman CIMB Niaga, berikut ini enam penyebab yang memicu inflasi beserta jenisnya:
Penyebab inflasi
1. Peningkatan permintaan atas barang dan jasa
Ketika keinginan masyarakat untuk mendapatkan barang dan jasa melebihi jumlah yang tersedia, harga akan meningkat. Ini biasanya dapat terjadi karena kenaikan pendapatan, pertumbuhan populasi, atau pergeseran dalam preferensi konsumen.
2. Kenaikan harga bahan baku
Naiknya harga bahan baku dalam proses produksi, seperti minyak atau komoditas agrikultur, menyebabkan peningkatan biaya produksi. Maka, produsen akan meneruskan peningkatan biaya ini kepada konsumen melalui kenaikan harga barang dan layanan.
3. Pertumbuhan jumlah uang beredar
Jika jumlah
uang yang beredar bertambah lebih cepat dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi, maka nilai uang akan menurun. Konsekuensinya, harga barang dan jasa akan melonjak karena konsumen perlu mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli produk yang sama.
4. Defisit anggaran pemerintah
Defisit anggaran dari pemerintah, khususnya di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, dapat memicu inflasi. Situasi ini muncul akibat ketidakseimbangan antara aspirasi dan kemampuan dalam mengembangkan ekonomi.
5. Harapan inflasi
Perkiraan dari masyarakat dan pelaku ekonomi mengenai kenaikan inflasi di masa yang akan datang dapat menjadi kenyataan. Apabila mereka menaikkan harga atau upah, inflasi akan bertambah tinggi.
6. Krisis keuangan
Penurunan nilai tukar mata uang atau masalah dalam sektor perbankan dapat menyebabkan inflasi. Penurunan nilai tukar membuat barang impor menjadi lebih mahal, sementara krisis perbankan mengganggu pasokan kredit dan kegiatan ekonomi.
(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
Jenis-jenis inflasi
1. Inflasi ringan (Creeping inflation)
Kenaikan harga barang penting kurang dari 10 persen dalam setahun. Tipe inflasi ini berlangsung lambat dan bertahap.
2. Inflasi sedang (Galloping inflation)
Harga barang kebutuhan dasar meningkat antara 10 persen hingga 30 perseb setahun. Kenaikan ini terjadi dalam waktu yang relatif singkat.
3. Inflasi berat (High inflation)
Kenaikan harga berkisar 30 persen hingga 100 persen per tahun. Jenis inflasi ini memiliki dampak besar pada daya beli masyarakat karena harga melambung tinggi.
4. Inflasi sangat berat (Hyperinflation)
Kenaikan harga melebihi 100 persen dalam setahun. Hiperinflasi bersifat sangat tidak terkendali dan memiliki dampak yang serius terhadap ekonomi.
Cara mengantisipasi inflasi
Untuk meminimalisasi efek
inflasi, masyarakat dapat melakukan investasi, mengelola keuangan dengan cermat, serta memantau kondisi ekonomi. Pemahaman tentang penyebab dan jenis inflasi juga bermanfaat dalam menyusun rencana antisipasi.
Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab dan tingkat inflasi, diharapkan individu dan pelaku ekonomi bisa lebih siap menghadapi tantangan inflasi di masa mendatang.
(Avifa Aulya Utami Dinata)