Anggota Komisi VI DPR Firnando Hadityo Ganinduto. Dok. istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 3 April 2025 15:21
Jakarta: Anggota Komisi VI DPR Firnando Hadityo Ganinduto mendorong pemerintah merespons cepat kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait tarif impor timbal balik atau Reciprocal Tarrifs terhadap Indonesia senilai 32 persen. Jika tak diantisipasi dengan cepat dapat memengaruhi industri dalam negeri.
"Pemerintah harus segera membuat sesuatu gebrakan melindungi industri Indonesia yang biasa di ekspor. Apalagi Amerika merupakan tujuan utama ekspor selain China dan Jepang. Keadaan ini tidak bisa dibiarkan, Tarif ekspor sebesar 32 persen terlalu memberatkan.” kata Firnando kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 3 April 2025.
Industri yang dikhawatirkan salah satunya ialah garmen. Sebab, banyak yang gulung tikar dan kesulitan membayar pesangon. Penerapan kebijakan Amerika Serikat mengenai tarif perdagangan terbaru terhadap negara-negara mitra dagang utamanya bakal menggangu ekspor industri garmen, dan jelas membuat keadaan makin terpuruk.
"Dampaknya pasti besar, waktu itu saya pernah bilang dengan Menteri Perdagangan kalau tarif masuk ke Amerika itu tidak boleh tinggi-tinggi, karena garmen kita lumayan banyak kirim ke sana," ucap Firnando.
Dia menjelaskan penurunan ekspor dari 2023 ke 2024 berada di kisaran 8 persen. Indonesia harus mampu menggerek persentase ini untuk naik positif.
“Jika pemerintah tidak berhasil menegosiasikan tarif impor timbal balik dengan Amerika Serikat, opsi lain tentunya melihat peluang untuk relokasi industri ke negara lain yang lebih aman dari kebijaka.” jelas politikus Partai Golkar itu.
Baca Juga:
Kena Tarif 32%, Ini Kerangka Perjanjian Perdagangan Indonesia dengan AS |