Asap dari serangan Israel di Lebanon. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 3 November 2025 11:33
Tel Aviv: Israel pada Minggu kemarin mengisyaratkan akan meningkatkan operasi militernya di Lebanon terhadap kelompok Hezbollah, yang dituduh tengah berupaya memperkuat kembali persenjataannya. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendesak pemerintah Lebanon untuk menegakkan komitmen dalam melucuti kelompok bersenjata yang didukung Iran itu.
Meskipun gencatan senjata diberlakukan sejak November 2024, pasukan Israel masih bertahan di lima wilayah di Lebanon selatan dan secara berkala melancarkan serangan udara. “Mereka (Hezbollah) sedang bermain api, sementara presiden Lebanon lamban bertindak,” kata Menteri Pertahanan Israel Israel Katz, seperti dikutip The Japan Times, Senin, 3 November 2025.
Katz menegaskan bahwa Lebanon memiliki kewajiban melaksanakan kesepakatan gencatan senjata, termasuk pelucutan senjata Hezbollah. “Penegakan maksimum akan terus berlanjut, bahkan meningkat. Kami tidak akan membiarkan ada ancaman terhadap warga di utara,” ujarnya.
Netanyahu menambahkan bahwa Israel berhak membela diri sesuai ketentuan gencatan senjata. “Kami mengharapkan pemerintah Lebanon memenuhi komitmennya untuk melucuti Hezbollah. Namun, kami juga akan menggunakan hak kami untuk mempertahankan diri,” katanya dalam rapat kabinet mingguan.
Sejak pecahnya perang di Gaza pada Oktober 2023, ribuan warga Israel di perbatasan utara telah mengungsi akibat serangan roket Hezbollah. Meski kelompok itu disebut melemah setelah kehilangan pemimpinnya Hassan Nasrallah pada September 2024, Hezbollah masih memiliki kekuatan militer dan finansial yang signifikan.
Pemerintah Lebanon sebelumnya menyatakan tengah menyiapkan kebijakan untuk memastikan monopoli negara atas kepemilikan senjata, dimulai dari wilayah selatan. Namun, serangan udara Israel tetap berlanjut. Serangan terbaru pada Sabtu menewaskan empat orang di distrik Nabatiyeh, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Militer Israel mengonfirmasi serangan tersebut dan mengklaim berhasil menewaskan seorang anggota Radwan Force Hezbollah yang terlibat dalam pemindahan senjata. Ratusan warga menghadiri pemakaman di Nabatiyeh pada Minggu, meneriakkan slogan anti-Israel dan anti-Amerika.
Baca juga: Drone Israel Tewaskan 4 Orang di Lebanon Selatan, Ketegangan Meningkat