Merah Putih: One For All Tiba-tiba Tayang di Bioskop, Hanung Bramantyo: 200 Film Antre

Poster film animasi Merah putih: One For All, dok: Instagram @totosoegriwo

Merah Putih: One For All Tiba-tiba Tayang di Bioskop, Hanung Bramantyo: 200 Film Antre

Putri Purnama Sari • 13 August 2025 12:52

Jakarta: Film animasi Merah Putih: One For All yang saat ini tengah jadi sorotan publik dijadwalkan tayang di bioskop pada 14 Agustus 2025 besok.

Sejak kemunculan trailernya pertama kali di YouTube, film ini langsung menyita perhatian publik. Alih-alih mendapat tanggapan positif, film ini justru dibanjiri kritik pedas.

Salah satu kritik terbesar tertuju pada kualitas visual yang dinilai kaku, ekspresi minim, serta detail grafis yang disebut mirip game era PlayStation 2. Banyak yang menyayangkan hasil ini, mengingat film tersebut diproyeksikan tayang di bioskop dan membawa tema nasionalisme.

Yang membuat publik makin terheran adalah informasi bahwa biaya produksi film ini mencapai sekitar Rp6,7 miliar. Angka tersebut dinilai tidak sebanding dengan hasil trailer yang dirilis, sehingga memunculkan tanda tanya terkait alokasi dana produksi.

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut bahwa dengan anggaran Rp6,7 miliar, hasilnya seharusnya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan standar industri animasi.
 

Baca juga: Kualitas Film Merah Putih: One For All Dinilai Tak Sesuai Standar Animasi Indonesia

Hanung juga mengatakan, jadwal tayang film Merah Putih terkesan buru-buru, bahkan Ia mempertanyakan bagaimana sebuah film bisa mendapatkan slot tayang, sementara ada lebih dari 200 judul film Indonesia yang mengantre.

“Terus kenapa buru-buru tayang? Ironisnya kok bisa dapat tanggal tayang di tengah 200 judul film Indonesia ngantre tayang," tulis Hanung dalam unggahan di Instastory di Instagram.
 
Baca juga: Banjir Kritikan, Komisi X Dorong Industri Kreatif Evaluasi Film Merah Putih: One For All

Diketahui, film animasi Merah Putih One for All berdurasi 70 menit ini mengisahkan petualangan sekelompok anak terpilih yang menjadi “Tim Merah Putih”, mereka bertugas menjaga bendera pusaka yang selalu dikibarkan setiap upacara 17 Agustus.

Namun, menjelang peringatan kemerdekaan, bendera tersebut tiba-tiba hilang. Delapan anak dengan latar belakang budaya berbeda, mulai dari Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, hingga Tionghoa, bersatu dalam misi berani untuk menemukan kembali sang pusaka.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)