Wall Street Bervariasi, S&P 500 dan Dow Jones Ditutup Melemah

Ilustrasi Wall Street. Foto: Xinhua

Wall Street Bervariasi, S&P 500 dan Dow Jones Ditutup Melemah

Eko Nordiansyah • 15 November 2025 07:47

New York: Indeks S&P 500 ditutup sedikit lebih rendah pada Jumat, 14 November 2025, jauh di bawah level terendah sesi tersebut karena investor membeli saham-saham terkait AI yang sedang melemah untuk memicu pemulihan di sektor teknologi dan mengabaikan kekhawatiran tentang kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Desember.

Dikutip dari Investing.com, Sabtu, 15 November 2025, Dow Jones Industrial Average turun 309 poin atau 0,7 persen, indeks S&P 500 turun 0,1 persen, dan NASDAQ Composite naik 0,1 persen.

Saham teknologi memangkas kerugian

Saham teknologi memangkas kerugian dan ditutup di zona hijau karena investor membeli saham-saham AI yang mengalami aksi jual baru-baru ini, termasuk NVIDIA Corporation, Oracle Corporation, dan Palantir Technologies Inc.

Kenaikan saham Nvidia terjadi hanya seminggu sebelum laporan keuangan kuartalan produsen chip tersebut dirilis, yang kemungkinan akan menjadi tolok ukur kesehatan permintaan AI.

Barclays dalam sebuah catatan mencatat bahwa sentimen investor sebagian besar berubah menjadi hati-hati menjelang laporan keuangan raksasa semikonduktor tersebut setelah bel penutupan perdagangan di Wall Street pada 19 November.
 



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Di sisi pendapatan, Applied Materials memperingatkan bahwa belanja untuk peralatan pembuat chip di Tiongkok diperkirakan akan turun tahun depan karena kontrol ekspor AS yang lebih ketat.

Komentar tersebut muncul setelah perusahaan semikonduktor tersebut menyatakan bahwa pendapatan tahun fiskal 2026-nya akan terpukul sebesar USD600 juta akibat perluasan pembatasan AS terhadap ekspor peralatan chip canggih ke Tiongkok.

Di sisi lain, Applied Materials mencatat bahwa peningkatan belanja bisnis untuk AI kemungkinan akan mendorong peningkatan penjualan peralatan semikonduktornya pada paruh kedua tahun depan.

Pemangkasan suku bunga Desember diragukan

Komentar agresif dari sejumlah pembicara The Fed telah mendorong investor untuk menurunkan ekspektasi mereka terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Desember.

Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari, mengatakan kepada Bloomberg bahwa ia menentang pemangkasan suku bunga bulan lalu dan masih bimbang mengenai bulan Desember.

Sementara itu, baik Alberto Musalem, Presiden The Fed St. Louis, maupun Presiden The Fed Cleveland, Beth Hammack, menyatakan kekhawatiran tentang kebijakan The Fed yang terlalu akomodatif mengingat inflasi yang masih tinggi.

Pasar kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember sebesar sekitar 50 persen, jauh lebih rendah daripada peluang 67,8 persen yang terlihat minggu lalu, menurut CME Fedwatch.

Meskipun demikian, masih terdapat banyak ketidakpastian, dengan investor kini mencari lebih banyak petunjuk tentang dampak penutupan pemerintah yang hampir berlangsung selama 43 hari.

Pengajuan tunjangan pengangguran AS menurun minggu lalu, menurut laporan media yang mengutip pengajuan tingkat negara bagian, meskipun penurunan tersebut dianggap tidak cukup besar untuk memperkuat argumen penurunan suku bunga The Fed pada bulan Desember.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)