TBS bertransformasi ke bisnis hijau yang merupakan kelanjutan dari inisiatif TBS2030. Foto: Dok istimewa
Eko Nordiansyah • 12 November 2025 14:32
Jakarta: PT TBS Energi Utama Tbk menjalankan transformasi menuju bisnis hijau dan berkelanjutan melalui tiga pilar utama, yaitu pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan kendaraan listrik. TBS menegaskan komitmennya mendorong pertumbuhan ekonomi selaras dengan nilai sosial dan lingkungan.
Presiden Direktur & CEO TBS Dicky Yordan mengatakan, TBS memperkenalkan identitas baru yang perjalanan transformasinya menuju bisnis rendah karbon dan berkelanjutan. Menurutnya, transformasi ini representasi dari perjalanan panjang TBS untuk menjadi perusahaan yang fokus pada bisnis berkelanjutan.
"Kini kami memasuki babak baru, memperkuat sinergi lintas unit bisnis, dan menghadirkan solusi hijau yang memberi nilai ekonomi sekaligus manfaat sosial bagi masyarakat," kata dia dalam 'TBS Re/define', Rabu, 12 November 2025.
Logo baru TBS menjadi identitas baru perusahaan karena mewakili jati diri, nilai yang diperjuangkan, dan cara TBS berkontribusi serta berinteraksi dengan lingkungannya. Desain logo secara visual menghubungkan warisan TBS dengan arah transformasinya menuju bisnis keberlanjutan rendah karbon.
.jpg)
(TBS memperkenalkan identitas baru sebagai transformasi menuju bisnis rendah karbon dan berkelanjutan. Foto: Dok istimewa)
Dalam tiga tahun terakhir, ia mengungkapkan, TBS telah memperluas jejaknya di sektor pengelolaan limbah dengan mengakuisisi Asia Medical Enviro Services (AMES) dan ARAH Environmental Indonesia (ARAH), sekaligus memperkuat ekosistem pengelolaan limbah medis, industri, dan domestik di Indonesia.
Langkah tersebut dilanjutkan dengan akuisisi penuh Sembcorp Environment Pte. Ltd. (SembEnviro) di Singapura, yang kini bertransformasi menjadi CORA Environment. Integrasi ini menandai ekspansi regional TBS sekaligus memperkuat kapabilitas operasional, teknologi, dan skala bisnis di Asia Tenggara.
Di bidang energi terbarukan, TBS mengoperasikan pembangkit listrik mikrohidro 2x3 MW di Lampung sejak Januari 2025. Sementara proyek Tembesi Floating Solar Power Plant berkapasitas 46 MWp di Batam tengah memasuki tahap konstruksi dan ditargetkan beroperasi penuh pada pertengahan tahun depan.
Selanjutnya, TBS melalui Electrum memperkuat ekosistem kendaraan listrik terintegrasi, mencakup perakitan kendaraan, teknologi baterai, infrastruktur penukaran baterai, dan pembiayaan hijau. Inisiatif ini tidak hanya mendukung transisi energi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi ribuan pengemudi.
Untuk memperkuat komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, TBS Foundation menjadi platform yang berfokus pada social value creation dan pengembangan inisiatif sosial perusahaan. TBS Foundation berfokus pada tiga pilar utama, yakni Quality Education, Thought Leadership & Policy Advocacy, dan Impact Capital.
“Kami ingin memastikan setiap langkah bisnis TBS membawa manfaat sosial. Aspirasi kami ingin menciptakan ruang kolaborasi antara dunia usaha, akademisi, dan masyarakat untuk melahirkan gagasan dan inisiatif yang berdampak nyata bagi ekonomi hijau,” ujar Chairwoman TBS Foundation Juli Oktarina.