Meski Tipis, Dolar AS Masih Perkasa Berkat Tarif Trump

Dolar AS. Foto: dok MI.

Meski Tipis, Dolar AS Masih Perkasa Berkat Tarif Trump

Husen Miftahudin • 9 July 2025 08:36

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB) masih menguat di tengah rencana Presiden AS mengerek tarif 50 persen pada impor produk tembaga dan 200 persen pada produk impor farmasi.
 
Mengutip Xinhua, Rabu, 9 Juli 2025, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,03 persen menjadi 97,514.
 
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1727 dari USD1,1719 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,3595 dari USD1,3612 pada sesi sebelumnya.
 
Dolar AS dibeli 146,66 yen Jepang, lebih tinggi dari 146,18 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,7958 franc Swiss dari 0,7983 franc Swiss.
 
Mata uang Negeri Paman Sam itu juga naik menjadi 1,3677 dolar Kanada dari 1,3662 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 9,5279 kronor Swedia dari 9,5113 kronor Swedia.
 

Baca juga: Kena Tarif Trump 32%, Negosiasi Indonesia Gagal Total?


(Dolar AS. Foto: Freepik)
 

Tarif 50% impor tembaga

 
Trump lagi-lagi membuat publik dunia tercengang. Kali ini, orang nomor satu di Negeri Paman Sam tersebut akan mengenakan tarif baru sebesar 50 persen pada semua tembaga yang diimpor ke AS.
 
Namun demikian, rencana pengenaan tarif impor tembaga oleh Trump tersebut tidak ada waktu spesifik. Termasuk kapan tarif baru tersebut akan diberlakukan.
 
Pada kesempatan yang sama, Trump juga akan mengenakan tarif baru setinggi 200 persen pada produk-produk farmasi buatan luar negeri. Namun, pemberlakuan tarif ini tidak tidak akan berlaku dalam waktu dekat.
 
Trump beralasan, tarif tinggi pada impor produk-produk farmasi tersebut bertujuan untuk mendorong lebih banyak perusahaan obat-obatan dan farmasi pindah ke Amerika Serikat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)