Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharna akan Diadili di NTT

Kupang: Kapolda NTT Irjen Daniel Silitonga tidak menyangka eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharna Lukman terlibat kasus narkoba sampai asusila. Kasus tersebut memicu reaksi negatif dari masyarakat terhadap Polri. Padahal katanya, pengawasan yang dilakukan terhadap seluruh kapolres, sudah sangat ketat. Para pejabat utama Polda selalu diperintahkan untuk selalu mengecek keberadaan Kapolres.

"Coba cek itu, Para Kapolres ada di mana, ada yang ini dan itu, pada rapat berikutnya akan berdarah-darah dipimpin PWakapolda," kata Irjen Daniel Silitonga di Kupang, Kamis, 13 Maret 2025.

Menurutnya, tanggapan negatif masyarakat masih dalam batas normal. Ia menerima kemarahan masyarakat terhadap Polri. Ia anggap itu sebagai kaca benggala untuk intropeksi diri.
 

Baca: Sidang Kode Etik Eks Kapolres Ngada Dilakukan Senin Depan

Adapun kaca benggala atau cermin besar yang memperlihatkan kekurangan diri sendiri. Menurut Irjen Daniel Silitonga, setelah pemeriksaan kode etik terhadap AKBP Fajar selesai di Mabes Polri, dia akan dibawa ke Polda NTT untuk menjalani proses hukum terkait kasus narkoba dan asusila yang dilakukannya.

Untuk kasus ini, Polda NTT sedang memeriksa secara intensif seorang saksi. Sementara itu, Polri merotasi AKBP Rachmad Muchamad Salihi yang menjabat sebagai pelaksana tugas Kapolres Ngada menjadi Kapolres Nagekeo. Kemudian Kapolres Nagekeo AKBP Andrey Valentino dimutasi jadi Kapolres Ngada.