Pertemuan Ruth Davis dengan Ibu Mari Elka Pangestu. (Kedutaan Besar Inggris)
Willy Haryono • 31 August 2025 12:46
Jakarta: Perwakilan Khusus Inggris untuk Alam, Ruth Davis, melakukan kunjungan ke Indonesia pada 28–30 Agustus 2025 untuk memperkuat kolaborasi di bidang iklim dan perlindungan alam menjelang COP30 di Brasil.
Berdasarkan keterangan tertulis Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Minggu, 31 Agustus 2025, kunjungan ini menegaskan komitmen Inggris dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau yang sejalan dengan pemulihan lingkungan dan pelestarian keanekaragaman hayati.
Isu iklim dan perlindungan alam merupakan agenda penting dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer di London tahun lalu, di mana kedua pemimpin sepakat memperdalam hubungan bilateral melalui Kemitraan Strategis yang baru.
Di Jakarta, Ruth Davis bertemu sejumlah pejabat Indonesia, termasuk Utusan Khusus Presiden untuk Perdagangan dan Kerja Sama Multilateral Mari Elka Pangestu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Pertemuan tersebut membahas pasar karbon berintegritas tinggi, kerja sama konservasi laut, hingga program budidaya perairan berkelanjutan.
Ruth juga menyaksikan penandatanganan Perjanjian Implementasi program COAST (Climate and Ocean Adaptation Sustainable Transition) yang didukung Inggris melalui Blue Planet Fund. Program ini sejalan dengan Peta Jalan Ekonomi Biru Indonesia.
Selain itu, di Taman Nasional Way Kambas, Ruth bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni meluncurkan program KIBAR (Kemitraan Investasi pada Bentang Alam Berkelanjutan) dan NTSP (Nature Transition Support Programme).
Kedua program ini berfokus pada pembiayaan inovatif, konservasi keanekaragaman hayati, serta kajian nilai ekonomi ekosistem Way Kambas yang dipimpin Kementerian Keuangan RI bersama UNEP-WCMC.
Ruth Davis menegaskan pentingnya Indonesia sebagai mitra strategis Inggris dalam isu global iklim dan keanekaragaman hayati, sementara Minister-Counsellor untuk Pembangunan Inggris Amanda McLoughlin menyoroti peran bersama kedua negara dalam menciptakan ekonomi berketahanan iklim sekaligus membuka peluang kesejahteraan bagi masyarakat.
Kunjungan ini juga menandai 25 tahun kerja sama Inggris–Indonesia melalui Multistakeholder Forestry Programme (MFP) yang mendukung pengelolaan hutan berkelanjutan, legalitas kayu, dan diversifikasi ekonomi berbasis hutan.
Baca juga: Inggris Dukung Hak Digital Inklusif bagi Penyandang Disabilitas di Indonesia