Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: Bappebti
Husen Miftahudin • 15 August 2024 12:07
Jakarta: Hari ini, pasar emas menghadapi tantangan baru setelah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Analis Dupoin Indonesia, Andrew Fischer, menyatakan harga emas berpotensi besar untuk terus menurun.
"Ini didasarkan pada beberapa faktor ekonomi global yang memengaruhi pergerakan emas di pasar internasional," ungkap Fischer dikutip dari keterangan tertulis yang diterima, Kamis, 15 Agustus 2024.
Fischer menjelaskan, salah satu alasan utama terus turunnya harga emas dunia adalah pengaruh dari laporan inflasi terbaru yang lebih rendah dari ekspektasi. Inflasi yang lebih rendah ini biasanya dianggap positif bagi emas, karena logam mulia ini sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Namun, kali ini, reaksi pasar berbeda.
Menurut Fischer, para investor tampaknya telah memindahkan fokus mereka dari emas ke aset lain. Hal ini terjadi karena emas sudah mencapai harga tertinggi sebelumnya yang sama, sehingga daya tariknya sebagai investasi mulai berkurang.
Fischer menjelaskan, emas tidak lagi menunjukkan kekuatan untuk melanjutkan kenaikan harga, yang mengindikasikan adanya potensi penurunan yang lebih lanjut.
Ia pun menekankan arah tren harga emas telah berubah dari tren kenaikan menjadi tren penurunan. "Setelah mencapai puncaknya, harga emas cenderung mengalami koreksi yang cukup signifikan," ungkap Fischer.
Dalam beberapa sesi perdagangan terakhir, harga emas mulai kehilangan momentum, dan ini merupakan tanda-tanda awal dari tren penurunan yang lebih dalam.
Menurut dia, setelah fase konsolidasi yang terjadi, harga emas berpotensi melanjutkan penurunan yang signifikan. Investor di pasar emas harus waspada terhadap perubahan ini, karena bisa jadi harga akan turun lebih jauh sebelum menemukan level support baru.
Baca juga: Dolar AS Melemah |