Presiden: Tidak Semua Negara Punya Kesempatan Bangun Ibu Kota dari Nol

Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dok. Setpres

Presiden: Tidak Semua Negara Punya Kesempatan Bangun Ibu Kota dari Nol

Fetry Wuryasti • 12 August 2024 10:59

Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucap syukur, karena segenap anggota menteri kabinet bisa melakukan sidang paripurna untuk pertama kalinya di Ibu Kota Negara, Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Presiden mengungkapkan bahwa IKN adalah sebuah kanvas yang mengukir masa depan.

"Tidak semua negara memiliki kesempatan dan kemampuan untuk membangun ibu kotanya yang dimulai betul-betul dari nol," kata Presiden Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna Perdana, di IKN, Kalimantan Timur, Senin, 12 Agustus 2024.

Sidang Kabinet kali ini membahas arahan Presiden tentang ‘Nusantara Baru, Indonesia Maju’. Nusantara dibangun dengan konsep forest city, kota hutan, yang penuh dengan hijauan, bukan kota beton atau bukan kota kaca.

Konsep Nusantara juga berupa smart city, kota pintar yang ditopang dengan teknologi dalam setiap aktivitas kotanya dan juga liveable city, kota yang nyaman ditinggali.

"Kita merasakan pagi tadi betapa sangat sejuk, dingin, dan segar pada pagi hari karena air quality index-nya memang sangat rendah sekali yaitu di angka 6. Padahal maksimalnya di angka 50 (untuk kategori hijau). Dan hampir banyak kota sekarang ini indeks udaranya sudah di atas 50," kata Presiden.

Baca: 

IKN Siap Selenggarakan Upacara HUT ke-79 RI


Kepindahan ke Ibu Kota Nusantara ini juga sudah sering Jokowi sampaikan, bahwa bukan hanya pindah fisiknya, melainkan juga pindah pola pikir penghuninya, pindah mindset-nya, dan pindah pola kerjanya, yaitu bisa bekerja dari mana saja, serta pindah mobilitasnya.

Sebab mobilitas di Ibu Kota Nusantara bakal memakai kendaraan listrik dan energi hijau. Bangunannya pun diarahkan ke green building dan aksesibilitasnya juga diprioritaskan untuk pejalan kaki dan pengguna sepeda.

Ekonomi yang akan dikembangkan di Ibu Kota Nusantara juga berupa ekonomi hijau dan ekonomi digital yang akan mengiringi pemerintahan di Ibu Kota Nusantara.

"Sekali lagi ekonomi hijau, ekonomi digital, data center, financial center dan yang lain-lainnya," kata Presiden.

Keuntungannya yang akan didapatkan oleh masyarakat di Kalimantan khususnya di Kalimantan Timur, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi di provinsi Kalimantan Timur khususnya Balikpapan dan lebih khusus lagi Kabupaten Paser Penajem Utara (PPU).

Alasan Pemindahan IKN

Salah satu alasan Ibu Kota Negara pindah dari DKI Jakarta ke Nusantara, karena pemerintah ingin terjadi pemerataan ekonomi. Sebab 58 persen produk domestik bruto (PDB) atau GDP Indonesia selama ini terpusat di Pulau Jawa.

"Sehingga kita ingin memeratakan untuk juga luar Jawa mendapatkan perputaran ekonomi," ujar Jokowi.

Kemudian untuk populasi, beban Pulau Jawa menampungnya juga sudah sangat besar, yaitu 56% populasi Indonesia berada di Pulau Jawa. Ini juga menjadi sebuah pertimbangan bagi pemerintah untuk memindahkan ibu kota.

"Utamanya memang beban di Ibu Kota Jakarta memang sudah sangat padat sekali," kata Kepala Negara.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)