Rupiah Melemah ke Rp16.420/USD

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy.

Rupiah Melemah ke Rp16.420/USD

Arif Wicaksono • 20 June 2024 17:20

Jakarta: Laju mata uang rupiah kian melemah pada penutupan perdagangan hari ini.
 

baca juga:

Kamis Pagi, Rupiah Terpeleset 0,16%


Kurs Jisdor mencatat mata uang rupiah melemah ke Rp16.420 per USD pada penutupan perdagangan Kamis, 20 Juni 2024, dari posisi sebelumnya dari posisi Rp16.368 per USD.

Sementara dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2024 kembali mencetak surplus USD2,93 miliar, atau naik USD0,21 miliar secara bulanan.
 
Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan RI mencapai USD13,06 miliar, tercatat surplus selama 49 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus pada Mei 2024 ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan bulan yg sama tahun lalu.

Sementara itu, Bank Indonesia memutuskan untuk menahan BI-Rate tetap pada level 6,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung hari ini.

Sementara untuk suku bunga Deposit Facility sebesar 5,50 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00 persen.
 
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, keputusan itu konsisten dengan kebijakan moneter pro-stability sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025.

"Kebijakan ini didukung dengan penguatan operasi moneter untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan masuknya aliran modal asing," jelas dia.

Sentimen positif

Sebelumnya, analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, penjualan ritel Amerika Serikat (AS) hampir tidak meningkat pada Mei dan data untuk bulan sebelumnya direvisi jauh lebih rendah. Ini menunjukkan aktivitas ekonomi masih lesu pada kuartal kedua.
 
"Pasar kini memperkirakan kemungkinan sebesar 67 persen The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada September, menurut alat CME FedWatch, dengan perkiraan penurunan sebesar hampir 50 basis poin untuk sisa tahun ini," ungkap Ibrahim dalam analisis hariannya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)