BI Diprediksi Mulai Pangkas Suku Bunga di Semester II-2024

Ilustrasi. Foto: MI/Susanto.

BI Diprediksi Mulai Pangkas Suku Bunga di Semester II-2024

Fetry Wuryasti • 3 January 2024 12:17

Jakarta: Indonesia di sepanjang 2023 mencatatkan inflasi terendah dalam 20 tahun terakhir, yaitu sebesar 2,61 persen secara tahunan (yoy). Secara umum inflasi di Indonesia sepanjang 2023 dinilai sangat terkendali, jauh lebih rendah dibandingkan dengan 2022 yang sebesar 5,5 persen (yoy), di tengah tekanan tingginya harga pangan.

Inflasi yang melandai dipengaruhi oleh efek high base di 2022 lalu karena dampak kenaikan harga BBM bersubsidi dan kebijakan moneter ketat yang dilakukan oleh BI sejak Agustus 2022 lalu. Keduanya turut berdampak kepada perlambatan aktivitas ekonomi di dalam negeri.

"Selain itu Pertamina juga telah beberapa kali melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi seiring tren penurunan harga minyak mentah dunia dalam beberapa bulan terakhir," kata ekonom senior Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Wisnubroto, Rabu, 3 Januari 2024.

Sesuai ekspektasi, harga kelompok bergejolak, terutama bahan makanan kembali menjadi penyumbang terbesar inflasi secara bulanan, disusul oleh transportasi, karena faktor musiman bertepatan dengan hari raya. Namun, inflasi seluruh komponen melandai.

Inflasi harga bergejolak dan harga yang diatur pemerintah melandai di Desember 2023, masing-masing menjadi 6,7 persen yoy (vs 7,6 persen yoy di November) dan 1,7 persen yoy (vs 2,1 persen yoy di November).

Inflasi inti, yang menjadi acuan bagi penentuan suku bunga kebijakan, tercatat kembali menurun menjadi 1,8 persen yoy (vs 1,9 persen yoy di November), terendah dalam dua tahun terakhir. Bank Indonesia (BI) melakukan penyesuaian target inflasi dari 2-4 persen di 2023 menjadi 1,5-3,5 persen mulai 2024.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memandang ruang penurunan BI rate sangat terbuka di 2024. Namun saat ini BI masih tetap fokus kepada stabilitas, ini mengingat ketidakpastian global masih tinggi yang berpengaruh kepada pergerakan nilai tukar rupiah.

"Kami memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga pada awal semester II-2024, dengan asumsi The Fed telah memberi sinyal akan penurunan suku bunga seiring terus menurunnya inflasi AS," kata Rully.

Baca juga: BI: Inflasi 2023 Sesuai Sasaran
 

Menanti publikasi data ekonomi AS


Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,7 persen pada penutupan di hari pertama perdagangan tahun 2024. Sektor Material Dasar, Finansial, dan Infrastruktur menjadi pendorong dengan saham-saham seperti Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), Bank Mandiri Tbk (BMRI), Barito Renewable Energy Tbk (BREN), serta Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Investor asing juga tercatat melakukan pembelian bersih sebanyak Rp463 miliar termasuk pada saham BCA (BBCA), TPIA, dan MD Pictures Tbk (FILM) di pasar reguler, serta Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) di pasar nego senilai Rp108 miliar.

Semalam, indeks saham AS berakhir bervariasi, cenderung turun pada perdagangan di awal tahun. Data manufacturing PMI versi S&P Global menunjukkan penurunan ke level 47,9 pada Desember 2023, dari 49,4 pada bulan sebelumnya. Indeks Dow Jones naik 0,07 persen, S&P 500 turun 0,6 persen, dan Nasdaq turun 1,6 persen.

Head of Research Team Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Hardy mengatakan, pekan ini investor global masih akan menantikan publikasi minutes of meeting FOMC The Fed pada Kamis pagi waktu setempat, serta data ketenagakerjaan menjelang akhir pekan.

"Keduanya diharapkan dapat menjadi panduan mengenai arah kebijakan The Fed ke depannya," tutur Hardy.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)